Waktu sudah hampir menunjukkan jarum jam ke angka tiga siang. Maira yang saat itu sudah selesai dengan waktu kerjanya, sibuk bersiap-siap pulang. Ia tidak terlalu betah berlama-lama berada di cafe. Karena pernikahan dadakannya, para teman-teman yang tidak menyukainya di cafe, lalu menghubungkan acara itu dengan kegagalan pernikahannya bersama Bima beberapa waktu lalu. "Semoga saja pak Paripurna itu sudah menunggu di depan. Berlama-lama di sini, bisa habis kesabaranku." batin Maira, kini sudah siap keluar dari ruang kerjanya. Kakinya melangkah tanpa mempedulikan cibiran rekan kerjanya. Tujuannya kali ini adalah tempat parkir. Sementara Arman yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju cafe tempat kerja Maira, malah mendapat hambatan. Motor yang ia kendarai, tiba-tiba saja berhenti di per

