bc

Amadea The Eternal Ice Crown

book_age16+
268
FOLLOW
1.9K
READ
fairy
werecat
twisted
supernature earth
friendship
witchcraft
supernatural
weak to strong
naive
like
intro-logo
Blurb

Amadea adalah manusia setengah kucing yang berusaha mewujudkan keinginan Fusgus, dark elf yang sudah menolongnya. Hanya dua hal yang ditugaskan Fusgus pada Amadea namun bukan hal mudah untuk dilakukan.

Pertama mencarikannya seorang elf untuk menggantikan tubuhnya yang sudah mulai membusuk. Kedua mencari seseorang yang memakai mahkota es abadi.

Petualangan Amadea semakin berliku saat tubuhnya menjadi seekor kucing sepenuhnya karena kehabisan energi jiwa dan dibawa oleh Tranchantas, seorang high elf dari Argento Windland. Bersama Tranchantas, Amadea bertemu dengan banyak teman dari berbagai ras lain dan berpetualang bersama untuk mencari seseorang yang mengenakan Mahkota Es Abadi.

Ikuti petualangan Amadea, Tranchantas dan teman-temannya di benua tengah yang menegangkan dalam menghadapi berbagai ras dan penyihir untuk menemukan pemilik mahkota es abadi.

Mampukah Amadea menjalankan tugasnya dan membebaskan Fusgus? Akankah dia mampu mengorbankan teman elfnya untuk menggantikan tubuh Fusgus?

chap-preview
Free preview
Amadea 1
"Pergi! Pergi! Menjijikkan sekali." "Hah, jauh-jauh! Jangan di dekat sini!" teriak para manusia sembari melempari batu pada sesosok mungil berbulu putih. "Pergi kau, monster jelek!" teriak beberapa anak-anak yang juga ikut melempari batu. Mereka melihat sesosok mahluk mungil itu seperti monster jahat dan berbahaya. Padahal dia hanya mahluk kecil yang lemah dan tidak melakukan sesuatu yang membahayakan mereka. "Aku bukan monster!" Mahluk mungil itu pun pergi ke tengah hutan yang kata para manusia terdapat banyak monster seperti dirinya. "Pergi kau, manusia jahat!" "Jangan di sini, kembali ke kolonimu sana!" Teriak para katze, mahluk anthropos setengah manusia dan setengah kucing. Mereka mengira sosok mahluk mungil berbulu itu adalah manusia karena bulu-bulu tipis yang menutupi tubuhnya terlalu tipis untuk disamakan dengan kaum mereka. Wajahnya juga tak sedikitpun mirip dengan bangsa katze. Tak hanya mengusir, mereka memperlakukan sosok mungil itu dengan kejam karena dendam mereka pada ras manusia yang beberapa tahun lalu hampir memusnahkan satu kelompok katze. Mereka menganiaya sosok mungil itu meski dia sudah lemah tak berdaya. "Ampun, ampun ... aku ... bukan manusia." Setelah sosok mungil berbulu itu pingsan, barulah mereka puas kemudian pergi meninggalkan sesosok mahluk kecil yang terluka tanpa sedikitpun rasa kasihan. "Tolong ... aku ...." Si kecil itu sekarat. Matanya menerawang jauh ke langit biru yang menaunginya. Bertanya-tanya dalam hati kenapa tak ada seorangpun yang menginginkannya. Mahluk apa sebenarnya dirinya? Apakah manusia atau benar seekor monster? "Mahluk malang," ucap sesosok mahluk tinggi dengan telinga runcing dan rambut panjang. Dengan satu ayunan jari lentiknya dia mengucapkan sebuah mantra penyembuh. "Mulai sekarang, kau bisa ikut denganku. Aku akan memberimu nama ... Amadea." *** "Tuan, Tuan ...." Sesosok mahluk cantik dengan gaun putih bermotif emas berlarian diantara bebatuan dan pasir yang gersang. Rambutnya yang berwarna putih keperakan berayun dan melambai-lambai tertiup angin. Iris matanya menyipit karena teriknya sinar matahari. Tak diindahkan tetesan keringat yang mulai membasahi dahinya. "Tuan, kau pasti senang dengan apa yang aku bawakan," gumam sosok cantik itu. Bibir merah mudanya tertarik ke atas membentuk seulas senyum yang menawan. Amadea, nama sosok cantik itu. Tak akan ada yang mengira jika Amadea adalah katze (mahluk setengah manusia setengah kucing). Saat baru dilahirkan dia tidak menyerupai manusia ataupun kucing. Dia lebih mirip monster yang mengerikan. "Tuan, lihat apa yang aku temukan!" ucap Amadea membangunkan Fusgus, dark elf yang sudah lebih dari seratus dua puluh tahun ini terperangkap di kaki gunung Sterilen. Gunung tandus dan gersang tanpa adanya kehidupan manusia. Amadea memamerkan hasil buruannya kali ini, seekor ular air beku besar yang masih hidup. Jika ditempatkan di suatu ruangan maka ruangan itu akan menjadi dingin dan sejuk karena aliran udara dingin yang terpancar dari ular air beku. Fusgus menghela napas lelah, tanpa adanya ular air beku itu dia bisa mengendalikan udara di sekitarnya tetap dingin. Tak tertarik dengan apa yang dibawa Amadea, ia lantas kembali memejamkan mata. "Tuan, Tuan tidak senang dengan ini? Tidakkah Tuan merasa kepanasan di bawah sini? Aku akan meletakkan ular air beku ini di dekat Tuan," ucap Amadea. "Berhenti melakukan hal yang tidak berguna!" hardik Fusgus. Dia tidak berdaya sekarang, tubuh, kaki dan tangannya tersegel menyatu dengan gunung ini. Hanya kepalanya saja yang bebas ia gunakan. Seekor ular beku tidak akan berpengaruh apapun padanya. Amadea sedih, kulit mukanya yang putih memerah begitu juga dengan hidungnya. Mata bulat besarnya berkaca-kaca. Fusgus selalu tidak tega saat melihat Amadea memasang wajah memelasnya. "Bangun, jangan menangis!" ucap Fusgus. Fusgus tidak menyangka, mahluk lemah yang ia pungut sembarangan kini menjelma menjadi sosok mahluk yang cantik dan sempurna. Padahal dulu Amadea hanya mahluk kecil dengan wujud kecil yang mengerikan dan sudah sekarat. Dari sinar mata yang ditunjukkan Amadea, Fusgus menebak kalau Amadea bukan keturunan katze biasa. "Baiklah, baiklah. Aku minta maaf, aku akan memberimu tugas yang istimewa jika kau berhenti menangis," ucap Fusgus. Amadea menghapus air matanya dan kembali berwajah ceria. "Apa itu? Apa itu?" tanya Amadea tidak sabar. Ekor lebatnya bergoyang-goyang ke kiri dan ke kanan. Dia pasti tidak sadar saat ekornya terlihat. Amadea biasanya akan menyembunyikan telinga kucing dan ekor lebatnya agar terlihat seperti manusia asli. "Tapi aku tidak yakin kau bisa melakukannya," bisik Fusgus. "Untukmu aku pasti bisa," ucap Amadea yakin. Baginya Fusgus adalah penyelamat hidupnya. Fusgus yang telah menolongnya saat hampir tewas, dia juga yang memberi kehidupan baru bagi Amadea dengan memberikan mantra yang membuatnya memiliki penampilan cantik seperti sekarang. Jadi, apapun yang diinginkan Fusgus maka Amadea akan melakukan yang terbaik untuk mewujudkannya. "Kau bisa membebaskanku?" tanya Fusgus. Amadea menunduk, bukannya dia tidak mau tapi dia tak mampu. Sudah banyak hal yang ia coba untuk membebaskan sang tuan namun hasilnya nihil. Dia tidak cukup kuat untuk mematahkan mantra yang menyegel sang tuan. "Jangan sedih, kau bisa membantuku dengan cara yang lain." "Apa itu? Apa itu?" tanya Amadea. "Lihatlah tubuhku yang mulai membusuk, kau harus mencarikan aku tubuh pengganti. Tubuhku yang ini tidak akan bisa digunakan lagi. Kau bisa mencarikanku elf di Argento Windland dan mengajaknya kemari." "Aku bisa. Aku bisa." "Bagus, lalu yang kedua kau carilah seseorang yang mengenakan mahkota es abadi. Ajak dia kemari, kau bisa?" "Aku bisa. Aku bisa. Dimana Argento Windland? Apa jauh dari sini?" Wajah ceria Amadea berubah mendung, dia sudah senang Fusgus memberinya misi untuk bisa membebaskannya tapi misi itu mengharuskannya pergi meninggalkan Fusgus seorang diri. "Bagaimana jika ada yang berbuat jahat padamu?" "Aku bisa menjaga diriku sendiri. Apa kau tidak ingin melihatku terbebas dari belenggu ini? Rasanya sangat melelahkan terjebak di sini." "Aku mau, aku mau. Tapi ... Tuan akan sendirian di sini. Sendiri sangat menakutkan," ucap Amadea. Dia tidak dapat melupakan bagaimana rasanya hidup sendiri sebelum bertemu dengan Fusgus. "Kalau kau tidak mau tak mengapa. Mungkin, ini sudah takdirku terbelenggu dan menyatu dengan gunung tandus ini seumur hidupku." "Aku pergi, aku pergi. Tuan tunggulah di sini. Aku akan datang mengajak seorang elf dan seseorang dengan mahkota es abadi di kepalanya. Tuan akan bebas, Tuan akan bebas. Aku janji, aku janji," ucap Amadea. "Aku mengandalkanmu," ucap Fusgus. Sebelum pergi, Amadea menyiapkan banyak sumber energi untuk sang tuan. Dia sendiri berangkat dengan tangan kosong. Fusgus melepas kepergian Amadea, dia tahu Amadea lemah namun dia percaya Amadea mampu melakukan misi ini dengan sukses. 'Pergilah dan bawa mereka padaku, Amadea.' Bersambung

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.3K
bc

Romantic Ghost

read
162.4K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
8.9K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.4K
bc

Time Travel Wedding

read
5.3K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
3.5K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook