Aku takut, gimana kalo suatu saat kita ngga kaya gini lagi - Ren

4035 Words
Jakarta, 2018 “ hal apa yg paling tidak adil dan menjengkelkan?” tanya dokter kepada ghea “Saat dimana aku tidak melakukan kesalahan apapun. Tapi di titik tertentu semua hal yg terjadi semua itu menjadi salah ku..” ucap ghea lirih “Kamu udh pernah cobain weilong la tiao belum” “hmm, belum dok, kemarin saya nyari tapi ngga nemu” “cobain bareng saya mau?” “Hmm?” “minggu depan, di sesi selanjutnya, saya bawain kamu itu. Kita cobain bareng bareng. Tapi janji, minggu depan temuin saya lagi, bisa?” Sudah satu tahun berlalu sejak ghea mengetahui bahwa ia mengidap gangguan kesehatan mental, dan sudah satu tahun juga ia menjalani psikoterapi dengan dokter ternama yg di sediakan oleh kekasihnya, walaupun tidak rutin tetapi sang dokter tetep berusaha keras untuk membujuk ghea datang kembali pada sesi berikutnya, berbekal pengetahuan hal hal yg di sukai oleh ghea, psikiater nya mampu untuk menarik perhatian ghea guna menjalani pengobatan, terbukti di hari ini sang dokter menarik perhatian ghea dengan salah satu snack terkenal yg berasal dari china, di karenakan ghea merupakan kekasih dari lelaki yg berdarah turunan tionghoa ia begitu tertarik dengan hal hal yg mengarah kesana. (Semuanya baik baik aja kan? tentu saja, makan makanan yg enak dan gunain waktu kamu untuk terus berpikir positif, jangan nangis!, klo kamu rindu aku cukup keluar dan liat bintang bintang di atas sana, ingat yah kita masih memandang langit yg sama, aku rindu kamu, ur beloved : Huang renjun) Garis senyum ghea terlihat jelas ketika ia membaca secarik kertas yg berisi pesan manis dari kekasihnya itu, sudah sejak 3 bulan yg lalu renjun pamit kepadanya untuk mengurus beberapa hal yg ghea sendiri tidak tahu menahu kesibukan apa yg tengah renjun geluti, akan tetapi setiap harinya ghea akan mendapat pesan pesan manis dari renjun agar ia tak merasa sendiri, biasanya renjun akan rutin menemaninya menjalani psikoterapi jadi ghea tidak terlalu mempermasalahkan kesibukan renjun 3 bulan ini yg tidak bisa menemaninya ke rumah sakit. Disisi lain, tampak seorang lelaki yg sudah sedari tadi berada tepat di sisi kanan ruangan poli kejiwaan, matanya menatap punggung seorang wanita yg tengah tersenyum lembut membaca pesan dari surat yg ia kirimkan, tanpa menyadari keberadaan renjun disana, renjun mulai menghampiri wanita yg terlihat sangat sempurna bagi renjun saat ini. Renjun segera memeluk perempuan itu dari belakang membuat perempuan itu tersentak lalu terdiam. Matanya terpejam menikmati hembusan napas yg ada di belakangnya. Gadis itu sangat mengenal hembusan napas lelaki yg tengah memeluknya saat ini. “ kamu pulang? ren” ghea berucap dengan begitu lembut dan mengusap jemari renjun yg ada di pundaknya Segera ghea memutarkan badannya dan menangkap kedua manik binar yg tengah berada tepat di depannya, jemari tangan nya dengan perlahan mulai mengusap surai rambut hingga pipi milik renjun. “ bagaimana terapinya? kamu ngga bikin dokter ngga tega kan sama wajah imut kamu ini?” “ rennn, kamu yah, aku baik kok, dan biarin dokter mengobati aku” “ gadis pintar” renjun mengusap usap pucuk kepala ghea dan membawa gadis itu bersandar di bahu lebar miliknya, ia melingkarkan tangan kekarnya ke pinggang ramping milik ghea dan cup! satu kecupan hangat ia berikan di pipi halus kekasihnya guna untuk menghantarkan rasa rindu yg telah terpupuk sejak 3 bulan yg lalu. *** “ hayo? ngelamunin apa?” Satu pertanyaan lolos dari mulut ghea, membuat renjun tersentak dan menatap gadis itu dengan tatapan yg sulit di artikan “eh, kenapa?” tanya ghea sekali lagi “menurut kamu, aku sanggup ngga?” “sanggup apa sayang?” “ngga peluk kamuu” renjun tiba tiba memeluk ghea erat dan berucap dengan nada manja “Ihh, aku kira apaan” “emng kamu ngiranya gimana, hmm?” “ngga tauu” renjun melepaskan pelukannya dan mulai mempoutkan kedua bibirnya “ mulai nih clingy nya” “ ya udh, kamu dengerin aku yah” renjun memposisikan dirinya sejajar dengan ghea dan menggenggam jari jemari gadis tersebut “aduh, siap siap di omelin nih” batin ghea melihat perlakuan renjun yg tak biasa ini “ kalo pulang malam jangan sendirian, hubungi supir pribadi kamu” “kenapa ngga hubungi kamu aja?” “kalo aku ngga bisa di hubungi sayang” “ kenapa ngga bisa di hubungi?” “kamu klo ngga bisa di hubungi, biasanya karena apa?” “lagi nonton drakor, lagi tidur atau lagi ngelakuin hal yg ngga bisa buka hp” “nah aku juga gitu, klo waktunya makan langsung makan, jangan nunggu lapar dulu” “ itu aja?” tanya ghea heran “ jangan sepelehin hal kecil sayang, semua itu penting buat kamu” melihat kenyataan renjun sangat menyayangi nya membuat manik indah ghea meloloskan air mata pelan “ sayang? kenapa nangis?” tanya renjun khawatir “ hmm, kamu baik bgt sama aku ren, semua hal kamu lakuin untuk aku, kamu juga sering terluka sewaktu penyakit aku kambuh, kamu selalu lindungi diri aku dengan memberikan tubuh kamu secara cuma cuma agar orang lain ngga terluka karena ulah aku, kamu selalu relain semua hal agar aku ngga kena masalah, kamu juga berhasil bikin papa mama ngizinin aku untuk jalanin kehidupan yg aku mau, kamu terlalu sempurna buat aku yg cacat ini” “ hei, heii, siapa yg bilang gitu? cacat gimana sayang” renjun langsung menangkap wajah cantik ghea dengan kedua tangan nya dan menatap mata ghea tenang “iyaa, jadi kamu ngga mudah, harus selalu usaha buat aku yg cacat mental ini, aku ngga sempurna ren, jauh bgt di banding kamu” “ sayang?, listen! sama aku, kamu ngga harus sempurna, sama aku, kamu bisa peranin peran diri kamu sendiri, tanpa harus menutupi apapun, sama aku, ayo jadi manusia paling ngga sempurna di dunia ini, kita pegangan bareng bareng yah” renjun memberikan senyuman yg menenangkan, ia selalu berhasil membuat ghea merasa aman bersamanya, selanjutnya renjun menggerakkan jemarinya mengusap lembut surai rambut ghea dan menarik ghea pelan untuk bersandar di bahu nya. Sore itu mereka hanyut dalam kerinduan, memecah derasnya gulungan ombak yg desis pasirnya menghiasi irama alam, lautan karang menjadi saksi betapa dalam perasaan dua anak manusia yg saling memberikan cahaya swastamita di bawah garis cakrawala di sebelah barat. *** Ting!, pintu lift itu terbuka, hari ini renjun berjanji untuk quality time bersama ghea sepulangnya dari sekolah, dikarenakan cuaca di luar tidak bersahabat, renjun memutuskan untuk menghabiskan waktu di apartmen nya saja “ sayang” renjun memeluk ghea dari belakang dan membenamkan wajah tampan nya di pundak milik kekasihnya itu “seniman muda ini jadi mudah clingy yah sekarang” Renjun melepaskan pelukannya, segera ia beranjak ke arah dapur dan membuka kulkas “kita lihat ada apa aja” “kamu lapar ren?, kita pesen aja, kamu mau apa” “ngga usah sayang, biar aku masak aja” “kamu mau masak?, ya udh biar aku aja” “kamu kok ngga support aku masak?, tuan putri duduk manis aja disana, dapur bukan tempat yg elegan buat kamu” instruksi renjun yg sukses membuat senyum tipis terukir di bibir merah muda milik ghea “kamu beneran ngga mau aku bantuin?” “ngga usah sayang kuh..” “ aduh lemah bgt aku di giniin” batin ghea Ghea menikmati setiap pertunjukan bakat alami sang kekasih “renjun ganteng bgt kalo lagi masak gini” ucap ghea pelan “ aku tau aku ganteng, jangan gitu bgt liatnya” “ h-hah?, ngga kok” “ kamu yah, awas aja, bakal aku isengin” batin ghea “renjun sayang?” “kenapa sayang?” “sayang?” “Iya kenapa, hmm?” “sayang nya aku?” selanjutnya renjun langsung menghentikan kegiatan memasaknya dan menatap ghea dengan tatapan pasrah “hehe, ngga lagi, udh lanjut aja masaknya” “bentar, biarin 5 detik” renjun memeluk ghea dengan cepat, sebelum daging yg ia panggang matang dengan sempurna “gimana? kamu suka steak nya?” “suka, tapi lebih suka sama orang yg masaknya” Renjun tertawa pelan mendengar penuturan ghea dan mengacak acak rambut halus milik ghea “ kenapa?, kamu salting yah?” “lihat yah, nanti aku balas kamu” Cup! ghea mengecup pipi renjun, dan membuat lelaki jangkung itu mematung dengan telinga memerah setelahnya. Setelah menyelesaikan kegiatan makan siang, renjun membawa ghea untuk duduk di sebuah sofa panjang dan mengaktifkan proyektor film di ruang tengah, ia memutar drakor kesukaan ghea dan menemani sang gadis untuk menikmati setiap alur cerita yg di sajikan, tepat pada satu scene yg tidak biasa, ghea terlihat malu malu dan menutup matanya dengan kedua tangan mungil yg ia miliki “ kenapa?, kenapa di tutup matanya?” “Nghh, ngga mau liat malu!” “ hehe, kamu malu apa mau sayang?” “ renn!!, kamu yahh, nakal!” “ nakal gimana?” “ iyaa, bahas bahas begitu, emng apa seru nya sih kissing gitu?” tanya ghea polos “ yaa ngga tau, coba aja tanya sama lee jong suk oppa kamu itu, seru ngga?” “ ada ada aja, ngga mau ah, nakal!” “ kamu penasaran” tanya renjun secara tiba tiba “ nghh?, ng-ngga” Renjun menatap ghea dalam, ia menelisik manik binar yg ghea miliki dan selanjutnya ia mulai mengarahkan tatapannya ke arah bibir mungil ghea, ghea yg sadar akan tatapan renjun membuatnya sedikit gugup dan mulai menjauhkan dirinya dari tatapan itu “ kenapa sayang?, kamu kok ngejauh gitu?” “ kamu ngga lagi mikir yg aneh aneh kan ren?” “ mikir aneh aneh gimana,hmm?” “ yaa, mikir apa gitu?” protes ghea “ kamu mau coba?” ghea sontak saja membuka matanya lebar, ia tersentak dengan pertanyaan yg di layangkan oleh pemuda yg tengah berada tepat di depan nya. segera renjun menarik tangan ghea secara tiba tiba dan membawa gadis itu ke d**a bidang miliknya “aaaarghhhhh! re-“ Cup! “ see? tinggal kiss gitu aja” renjun tertawa, setelah mengecup singkat bibir ghea, ia masih mensejajarkan wajahnya dengan wajah gadis itu. Ghea bergeming beberapa saat, darahnya mendadak seperti berdesir, menelan ludah susah payah, dia bisa merasakan hembusan napas renjun dari jarak sedekat ini. “ jj-jadiii, begini rasanya kissing?” ucap ghea terbata bata Renjun langsung memeluk ghea yg tengah shock berat atas perlakuan yg ia berikan, ia menatap wajah ghea dan mecubit pelan pipi ghea yg sudah memerah sedari tadi “ hehe, belum sayang, itu masih kiss biasa lain kali aku bakalan ngajarin kamu gimana kissing sebenarnya” batin renjun “ sayang? love you” ucap renjun di sela sela pelukan nya “ love u more” balasan ghea yg terucap sembari mengeratkan pelukan yg ia terima dari lelaki yg amat ia cintai itu “sebenarnya aku masih nikmatin momen-momen ini, tapi makin aku nikmatin makin aku berpikir gimana kalo suatu saat kita ngga kaya gini lagi, aku selalu mikir akhir buruknya, aku takut kecewa sama harapan sendiri” batin renjun sambil tersenyum sendu *** “ semua orang memiliki tempat tersembunyi di hatinya, disana tersimpan rahasia yg begitu rapat, orang lain tak tahu apa itu, hanya kita yg tahu, kira kira apa yg kamu sembunyikan disana?” “ apa benar aku gila, dok?” “ kamu tidak gila, kamu hanya sedang sakit” ( Ghea Tysheva Aira, pelajar, mengidap anxiety disorder “ gangguan kecemasan berlebih” dan menderita skizofrenia “gangguan kejiwaan kronis ketika pengidapnya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, pola tidur dan perubahan sikap”) “ hari ini, kita akan menjalani psikodrama untuk memancing semua amarah yg kamu pendam selama ini, agar penyembuhan mu cepat selesai” Psikodrama adalah kegiatan memerankan suatu peran tertentu yang bertujuan untuk menghilangkan konflik atau stres di dalam diri individu. Psikodrama merupakan salah satu jenis permainan peranan.Psikodrama merupakan salah satu teknik penyelesaian permasalahan psikis yang dialami oleh individu.Jenis bimbingan pada psikodrama adalah bimbingan pribadi dengan penyelesaian kesulitan pribadi.Sementara pelaksanaan bimbingannya dilakukan secara berkelompok. “ apa kamu siap ghea?” tanya seorang dokter kepada pasien nya itu “siap, silahkan di mulai” Hening “ Ghea Tysheva Aira, disini saya akan berperan menjadi siapa saja, atas semua hal yg kamu dengar tolong bayangkan saya menjadi dia” ucap dokter kepada ghea membuat ghea mengangguk mengerti setelahnya. “ kau tak lebih dari anak yg punya kelainan!, yg membuat mu seperti ini adalah keluarga mu sendiri!, teman teman mu, ataupun orang orang yg kamu sayangi!,” Ghea menggeleng gelengkan kepala nya kesana kemari ketika ia mendengar perkataan itu, segera ia berjalan mendekat ke sumber suara, setiap kata yg di dengar mampu ia deskripsikan dan sukses memutar kembali semua memori memori yg menyakitkan dalam hidupnya, matanya memerah seketika, tangan nya bergetar hebat dan ia terus menerus mengernyutkan dahi nya pertanda bahwa ia tak bersalah “ aarghhhhhhhh!!!, aaargjhhhhhh!!!, aku hanya ingin di maafkan, arrghhhhhh aku hanya ingin di maafkan!!” teriak ghea menjadi jadi memecah keheningan di ruang terapi, ia mengacak ngacak semua barang yg tersedia di ruangan itu, selanjutnya ia meraih tangan sang dokter yg ia lihat sebagai pengganggu nya selama ini, ia mulai memukul mukul wajah sang dokter dan berakhir tangan nya di hempaskan yg berakibat ghea jatuh tersungkur di lantai “ nngghhh, nnghhhhh, arghhhhhhh” “kau benar benar gila, kau benar benar gilaa!!!, “ wuarrghhhhhhhh!!!!, hmmmghhh, arghhhhhh” ghea terduduk lemas, ia memeluk kedua lututnya dengan tangan yg bergetar “ aku benar benar muak dengan mu, semua orang muak dengan mu! dasar wanita gilaa!” “ arghhhhhh,!! apa kalian tahu bagaimana rasanya jadi aku?!,” “ orang seperti apa kau?!, apakah ada sesuatu yg kau kuasai?” “ apakah..? kamu akan tertarik dengan keahlian ku?” tanya ghea dengan suara bergetar “Mama?, aku manusia, aku juga manusia, dan aku juga putrimu!!!” “ kenapa mama hanya melihat kaka ku?, kenapa mama tidak bisa melihat ku? kenapa semua orang tidak bisa melihat ku!!!, saat usiaku 8 tahun, mama dan papa tidak tahu aku kabur dari rumah?, aku sangat kesepian!, ku kira kalian akan mencari ku, aku berkeliaran di jalanan selama sepekan, lalu pulang karena aku tidak tahan lagi!, tapi kalian? bahkan tidak tahu kalo aku pergi, kaka ku memenangkan pernghargaan, dan kalian mengajak nya makan malam diluar!, aku sangat lapar, tapi tidak ada yg bisa di makan, jadi,? aku makan tisu yg di rendam di dalam air!!!” semua dokter yg menyaksikan psikodrama itu tertunduk, mereka seakan ikut merasakan pesakitan yg di alami oleh pasien Praghkkk!!! Ghea memecahkan kaca dinding yg terpajang di ruangan, ia mengambil belingan bekas pecahan dan mengarahkan pecahan tersebut ke sembarang arah, suasana yg tadinya menegang berubah menjadi ricuh, sang dokter yg siap dengan obat penenang segera menyuntikkan cairan itu ke dalam tubuh ghea dan membuat gadis itu perlahan demi perlahan melemas. Renjun yg sejak awal melihat hal itu menunduk terdiam, ia sudah mulai menangis sejak awal karena kalimat kalimat yg ghea lontarkan, tangan nya mengepal, melihat pesakitan yg ghea alami serta tangan halus ghea yg baru saja di penuhi dengan simbahan darah sukses menambah rasa sesak dalam dadanya. *** “ ghea? sayang ku?, kamu tau, disaat saat manik indah yg kamu miliki ini terpejam disitu aku temui kedamaian, jari jemari ku tak pernah bosan menelisik ke setiap helaian bulu mata lentik yg kamu miliki, ghe? sesuai janji ku, akan ku cintai sebaik baik nya dirimu, mungkin dunia mu agak jahat, tapi tangan ini akan selalu bersedia memeluk sekalipun kamu tidak memintanya, aku bakalan selalu di sisi kamu, dan jangan pernah lagi merasa sendiri, i’m still here in any condition, and i love u” bisik renjun lembut, lembut sekali sambil memeluk si gadis yg tengah terbaring di ranjang rumah sakit, renjun meletakkan kepalanya tepat di bahu ghea yg tengah terbaring, ia memeluk tubuh itu erat dan menunggu gadis nya siuman. Beberapa menit kemudian, lamunan renjun tersentak oleh gerakan tangan ghea yg tengah ia genggam, ia langsung duduk dan melepaskan dekapan nya “ -rren? tangan aku kenapa di perban?” “ kk-kamuu,,kamu ngga terluka kan ren?, aku ngga ngelukain kamu lagi kan? kamu ngga papa?” tanya ghea dengan terburu buru “ sayang? sayang?,, tenang, okay? aku ngga papa, terapi nya sukses dan kamu ngga nyakitin siapa siapa kok, kamu tenang yah” usaha renjun menenangkan ghea “ tt-tapii ren?, merekaa,, mereka semua menatap ku tajam, a-aku takutt” ucap ghea lirih sambil memejamkan matanya dan menutup kedua telinganya “ sayang? aku bakalan ngusir mereka, yah? kamu cukup berlindung dalam dekapan aku dan ngga ush perduliin mereka” pinta renjun pelan, yg sadar bahwa ghea berhalusinasi lagi “ aarghhh,! arghhhh, aku di telpon, aku di telpon ren, aku harus mengangkatnya, kalo tidak aku akan di bunuh!” ghea menatap remot ac ruangannya sambil ketakutan, ia berhalusinasi bahwa ada seseorang yg menelpon nya “ngga, ngga ada ghe, kamu ngga usah angkat, kamu cukup tatap mata aku aja, hmm?” “ ren? aku takut, aku takut!!, ren! bawa aku dari siniii, aku takuu-“ Cup!, renjun langsung menahan kedua tangan ghea agar tidak memukul kepalanya sendiri dan langsung membungkam mulut kecil ghea itu dengan mulutnya, segera kedua manik binar yg ghea miliki terpejam seakan memberi sinyal untuk renjun melanjutkan kegiatannya itu, perlahan renjun mulai menggerakkan bibir bawahnya untuk membuka bibir ghea yg tertutup rapat, hawa dingin yg menyelimuti malam itu seakan dapat terusir dengan kehangatan yg tercipta oleh bibir mereka yg saling bertaut, ghea yg baru pertama kali merasakan sentuhan hangat ini seakan tersihir oleh tenang nya deru napas yg renjun miliki, renjun yg sadar tidak adanya perlawanan dari sisi ghea membuat jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya, ia mulai melepaskan kedua tangan ghea dan menuntun tangan itu untuk melingkar di lehernya, selanjutnya renjun menarik tengkuk ghea lebih dalam dan menghujani ghea dengan ciuman yg penuh kehangatan, bibir ghea kaku, tapi anehnya semakin dalam ciuman yg renjun berikan ia seakan mendapat balasan dari bibir ghea “ ssshtt, aakhh” desahan halus lolos begitu saja dari mulut ghea “ ghe, please jangan mendesah” batin renjun frustasi setelah mendaratkan ciuman pertamanya kepada sang gadis, renjun mulai membuka matanya dan perlahan menjauhkan bibirnya dari bibir merah muda milik ghea, ia tersenyum dan di lihatnya kedua mata ghea masih terpejam tenang, selanjutnya renjun menarik ghea pelan untuk berada dalam dekapan hangatnya, sedikit lancang, tetapi renjun hanya ingin ghea tenang, walaupun cara ini bisa terbilang sedikit ekstrem. *** Jakarta, 2019 “ kamu liatin apa ren?” tanya ghea setelah ia menangkap kedua mata bersih yg renjun miliki menatap ke arah lehernya “ binatang itu tau tempat terindah, leher mu” “ h-haa? binatang apa?” ujar ghea sontak membuat kupu kupu yg hinggap di lehernya terbang kembali “ tapi kamu ngga sadar yah?, ada kupu kupu yg hinggap di leher kamu?” “ karena di samping aku huang renjun, kalo pun ada kebakaran sekarang mungkin aku juga ngga sadar karena yg bisa aku sadari cuma ketampanan kamu” ucap ghea sambil terkekeh malu “ astagaa, gemes bgt sihh!, di ajarin siapa gemes begitu?” renjun mencubit pelan pipi lembut ghea dan mulai mengacak ngacak rambut halus ghea “ ehh, renn!!, kenapa suka bgt ngacak ngacak rambut aku?” protes ghea tak terima “ hehe iya maaf, hbisnya kalo gemes, kamu mau aku gigit memang nya?” “ sorry?,men? why u so obssed to me?” “ because ur mine, ghea tysheva aira milik renjun, dan begitu sebaliknya!” “ oh iya, kita kan udh di pantai ini, gimana kalo kita keliling?” Tepat tanggal 23 maret kemarin, renjun baru saja genap berusia 19 thn, dalam rangka merayakan ulang tahun kekasihnya, ghea berinisiatif mengajak renjun untuk berlibur santai di pantai yg tidak jauh dari ibukota. Disana, mereka membiarkan kaki halus mereka terkena desiran pasir putih yg tersapu oleh ombak, dan sesekali memilih menikmati angin pantai yg mengitari pesisirnya. “ bagaimana perasaan anda saat kencan dengan huang renjun?” “capek, kamu nya ngajak keliling mulu” “ cantik nya aku cape?, ya udh sini istirahat dulu” Selanjutnya ghea memilih duduk di atas pasir putih dan melihat renjun yg sedang menuliskan sesuatu di pasir “ lihat sayang, aku nulis ini,( together)” “ hehe, kamu kaya anak anak aja” “ eh, kamu ngga mau aminin, hmm?” “ iya sayang, kan kita bakalan bersama sama terus” “ hm, iya, semoga” batin renjun “ sayang?, ayo pergi ke toko, aku mau beli beberapa cemilan” “ iya sayang” Sesampainya di toko, renjun dan ghea mulai berbelanja beberapa cemilan ringan, ketika hendak membayarnya, renjun tersentak dan merasakan sakit yg luar biasa di bagian dalam tubuhnya, tiba tiba ia merasakan sesuatu hal menusuk jantung nya yg sukses membuatnya lemas dan terjatuh terjerambap ke lantai “ ren!, kamu kenapa?” Pekik ghea khawatir “aa-ku ngerasa pusing ghe, mungkin karena efek cuaca terik siang ini, aku permisi ke toilet dulu” “ iya sayang, kamu bisa sendiri?” “ iya, aku permisi dulu yah” ghea melanjutkan diri untuk berbelanja dan membayar semua belanjaan, setelahnya ia langsung menunggu renjun di cafe seberang toko dengan memakan beberapa coklat dingin yg ia beli “ hm, sesekali makan coklat, ngga papa kan? lagian kan ini perayaan ulang tahun renjun, dia tidak mungkin marah karena aku memakan coklat kali ini” batin ghea “ sayang? udh selesai belanjanya?, kamu lagi makan apa?” “ gheaa!!, astagaa, cepat lepaskan itu!” “ eh, k-knapa ren?” ucap ghea gugup “ ghe, kan kamu tau kamu ngga boleh makan coklat, kamu belum sepenuhnya sembuh sayang” “ hmm, udh lama bgt aku ngga makan ini, karena ini ultah kamu jdi aku pikir kamu ngga bakalan marah” “ aku ngga peduli ini ultah aku apa ngga, yg penting itu kesehatan kamu, nanti kalo sakitnya kambuh gimana?” “ hmm? aku bakalan tahan dan minum obat” “ ghea, ngga semua hal semudah itu, aku benar benar ushaa jgain kamu, jgan kaya gini lagi yah” “ hhm, iya sayang, aku minta maaf” Melihat renjun kesal seperti itu membuat jantung ghea berdetak tak karuan, bagaimana tidak? sedari tadi mereka berada di dalam mobil yg sama tetapi tidak ada tanda tanda renjun membuka obrolan, kali ini renjun benar benar marah, pikir ghea. “ arghh,” erangan terdengar dari bangku ghea “ ghe?, kenapaa?” tanya renjun memastikan “ hm, aku ngga papa ren” ucap ghea berbohong “ sayang?, aku ngga mau kaya gini, kamu kenapa,hmm?” “ aa-aku, ngerasain ngilu yg hebat di bagian d**a dan sakit di perut bawah kiri, ren-“ ucapan ghea terhenti tatkala ia meraskaan seperti adanya hantaman keras yg mendarat di bagian perutnya, napasnya mulai tak beraturan dan terdengar suara dengkuran terputus putus menandakan napas ghea mulai tersenggal, renjun yg khawatir akan kondisi ghea langsung membanting stir ke sisi kiri dan segera menuju rumah sakit terdekat. Sesampainya di rumah sakit, renjun langsung menggendong ghea di punggung nya dan berlalu begitu cepat ke arah unit gawat darurat “ dokter, tolong tangani gadis ini segera” pinta renjun khawatir, dokter yg bertugas disana langsung mengambil tindakan dan memasangkan oksigen terlebih dahulu, dalam sela kegiatan itu renjun mulai merasakan pusing yang amat sangat memberatkan kepalanya, penglihatan ghea di depan matanya mulai terlihat kabur, selanjutnya ia mulai melangkahkan kakinya keluar rumah sakit dan mendapati darah segar mengucur deras dari hidung kiri nya, secepat kilat ia mengambil sapu tangan yg tersedia di saku belakang celananya dan ia berusaha menghentikan pendarahan di hidung nya, selanjutnya ia mengirimkan pesan darurat yg beralamatkan ke rumahnya yg ia kirim melalui ponsel genggam nya, dalam waktu singkat renjun dapat merasakan bahwa dirinya sudah hampir kehilangan kesadaran diri, air matanya lolos begitu saja dari kedua pelupuk mata pemuda itu, dalam pesakitan ia mulai berkata lirih “J-jjangan sekarang tuhan, aku mohon, ghea masih membutuhkan ku,..” Bughh!!! “ renjun,!!!” teriak ghea ketika sadar dalam tidur panjang nya, ia melihat ke sembarang arah dan ia dapati dirinya tengah berada di salah satu ranjang ugd rumah sakit, segera ia menanyakan lelaki yg tengah bersamanya tadi ke beberapa perawat sana akan tetapi tidak ada perawat yg mengenali lelaki yg ghea maksud, sudah lebih dari 5 jam waktu ghea tidak sadarkan diri, sehingga para tenaga medis pun sudah berganti shift jaga nya, ghea langsung menghubungi nomor renjun akan tetapi tak ada jawaban sama sekali “ renjun kemana?, ngga mungkin renjun ninggalin aku gitu aja disini, apa dia masih marah?” batin ghea *** Tanpa ghea ketahui, takdir mengerikan untuk nya kembali terulang, sejak hari itu ghea mulai menyadari bahwa ia telah kehilangan huang renjun, sosok seniman tampan yang amat sangat ia cintai.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD