bc

Terpaksa Menggantikan Menikah

book_age18+
5.3K
FOLLOW
27.5K
READ
HE
kickass heroine
confident
heir/heiress
sweet
bxg
affair
substitute
like
intro-logo
Blurb

Karena kakak perempuannya kabur, Ruby yang baru saja menjadi mahasiswa pun akhirnya harus menikah menggantikannya. Namun, tentu saja dia menolak keputusan yang tidak masuk akal tersebut. Saat hendak pergi ke kuliah, tiba-tiba ada dua orang pria yang menghampiri Ruby. Mereka menyuntikkan obat bius dan menculiknya dengan mobil hitam. Ketika bangun, Ruby sudah memakai gaun pengantin.

Zero adalah pria yang sulit dimengerti dan sangat suka mempermainkan Ruby. Saat malam pertama, pria itu berjanji bahwa dia tidak akan tertarik pada Ruby hingga gadis itu lulus kuliah.

Pernikahan bisnis antara gadis yang belum dewasa dengan pria yang tidak bisa ditebak. Bagaimana kehidupan pernikahan mereka? Akankah Zero menepati janjinya di malam pertama?

chap-preview
Free preview
CH 1. Diculik
“Sayang, sepertinya kita dalam masalah. Pernikahan akan dimulai sebentar lagi, tapi putri sulung kita malah kabur dengan kekasihnya.” Amy dengan paniknya memberitahu sang suami mengenai putri sulungnya yang kabur, bahkan menunjukkan sebuah surat yang ditemukannya di atas meja sang anak. Pernikahan ini sudah dipersiapkan sejak lama, akan sangat memalukan jika mereka membatalkannya secara tiba-tiba. “Anak itu benar-benar! Hubungi keluarga Rerugen dan beritahukan semuanya. Lagi pula, kita tidak bisa berbohong kepada mereka.” Thomas sama sekali tidak menyangka jika putri sulungnya yang begitu lemah lembut tersebut akan melakukan sesuatu yang sangat bodoh, kabur dari rumah untuk menghindari pernikahan yang sudah diatur sedemikian rupa. Padahal, anak itu sama sekali tidak membantah atau menolak pernikahan itu sebelumnya. Setelah cukup lama bertelepon, Amy kembali menghampiri sang suami yang tampak marah. Wajar saja, anak yang selalu dia bangga-banggakan justru berbalik mengecewakannya. “Sayang, pernikahan ini tidak bisa dibatalkan. Keluarga Rerugen bilang kalau mereka tidak masalah jika adik perempuannya yang menggantikan.” “Maksudmu ....” Pasangan Benckiser itu saling menatap satu sama lain. Mereka tidak bisa membantah keluar Rerugen yang memiliki kekuasaan lebih tinggi dibanding keluarga Benckiser. Lagi pula, mereka juga tidak ingin jika pernikahan politik ini di batalkan. Penyatuan dua keluarga antara Rerugen dengan Benckiser akan sangat menguntungkan perusahaan. Seketika Amy dan Thomas bergegas menuju kamar putri bungsu mereka. Sebenarnya, mereka kurang yakin untuk menikahkan putri bungsu mereka menggantikan kakaknya, tetapi tidak ada pilihan lain. “Ruby, tinggalkan itu semua. Ada hal yang lebih penting dari itu.” Thomas menarik pergelangan tangan Ruby yang kemudian segera ditepis oleh gadis itu. Sementara Amy menghela napas panjang, dia mengutuk suaminya yang terlalu terburu-buru dan tidak menjelaskan situasi yang tengah terjadi saat ini. “Aku harus berangkat kuliah. Memangnya ada apa?” Ruby bertanya dengan wajah jengkel. Kedua orang tuanya menerobos masuk ke dalam kamar, lalu menarik pergelangan tangannya secara tiba-tiba. Tadi malam dia bermimpi buruk hingga membuatnya tidak bisa tidur nyenyak. Oleh sebab itu, suasana hatinya sedang tidak baik dan tindakan orang tuanya yang barusan hanya memperburuk suasana hatinya. Amy menunjukkan sepucuk surat yang ditulis anak perempuan pertamanya kepada Ruby. Berbeda dengan suaminya, Amy adalah tipe orang yang lebih suka menjelaskan secara baik-baik. “Kakakmu, Gwen, kabur dari rumah. Karena pernikahan ini tidak bisa dibatalkan, keluarga Rerugen memintamu untuk menggantikan Gwen menikah dengan putra mereka.” Seketika Ruby menghela napas. Kakaknya memang pernah bilang kalau dia tidak ingin menikah politik, tetapi Ruby tak menyangka jika kakaknya tersebut akan kabur seperti ini. Yang lebih gilanya adalah keluarga Rerugen menyuruhnya menggantikan posisi sang kakak, padahal mereka tahu bahwa dia masih duduk di bangku kuliah. “Aku tidak mau menikah.” “Ruby!” Thomas membentak Ruby, membuat gadis itu terlonjak seketika. Tidak ada banyak waktu untuk berdebat, mengingat acara pernikahannya akan dimulai beberapa jam lagi. Bagaimana dan dengan cara apa pun, dia harus bisa membawa Ruby sebelum acaranya dimulai. Tangan Amy mengelus punggung kokoh milik suaminya, berusaha menenangkan amarahnya yang sedang memuncak. Berbicara dengan Ruby harus ekstra hati-hati. Gadis itu bukan anak yang akan langsung menurut, apalagi jika melibatkan emosi. “Ruby ... kami tidak pernah memintamu melakukan apa yang kami inginkan sebelumnya. Kau ingin bebas, kami membiarkannya. Tapi ... bisakah kau menuruti permintaan kami, orang tuamu, untuk kali ini saja?” Mendengar itu, Ruby langsung menundukkan kepala. Matanya terpejam, meresapi setiap kata yang terucap dari mulut sang ibu. Selama ini, orang tuanya memang tidak pernah menuntut apa pun darinya. Tidak seperti sang kakak yang harus memenuhi ekspektasi mereka, menjadikannya kebanggaan keluarga Benckiser. Namun ... haruskah kedua orang tuanya mengungkit hal itu untuk membujuknya menikah menggantikan sang kakak? Bukankah itu sangat tidak adil? “Aku memang tidak seperti Kak Gwen, bahkan tidak akan bisa melampauinya. Kalian tidak pernah mengharapkan apa pun dariku karena aku memang anak yang tidak bisa diandalkan.” Ruby meremas ujung bajunya dengan sekuat tenaga. Saat ini dia sangat ingin menangis, tetapi sebisa mungkin dia tahan agar air matanya tidak jatuh. Sejak kecil, Ruby selalu dibanding-bandingkan dengan sang kakak hingga membuatnya muak setiap kali mendengarnya. Dia membenci orang tuanya, tetapi begitu menyayangi kakaknya. Meskipun begitu, bukan berarti dia akan dengan senang hati menggantikan sang kakak menikah karena rasa sayangnya. “Ayah ... Ibu ... usiaku masih sangat muda. Apakah kalian tega melakukan ini padaku? Menikah? Siapa yang mau menikah di usia yang seharusnya masih belajar dan bermain dengan teman? Bagaimana dengan kuliahku? Apa kalian tidak memikirkan itu?” Seluruh isi hatinya dikeluarkan saat itu juga. Gadis itu sudah tidak peduli meski dirinya dianggap sebagai anak yang durhaka karena selalu membantah keinginan orang tuanya. Dia akan dengan senang hati menuruti semua keinginan orang tuanya, akan tetapi menikah adalah hal yang mustahil. Bayangkan saja, bagaimana mungkin seorang gadis yang masih duduk di bangku kuliah tiba-tiba diharuskan menikah untuk menggantikan kakaknya yang kabur? Bahkan, dia sama sekali tidak mengenal calon pengantin prianya. Mengapa harus ada pernikahan politik jika kita bisa menikah dengan orang yang kita cintai? Pertanyaan-pertanyaan itu terus muncul di dalam kepalanya. Amy menatap sang suami sembari menggeleng lemah. Tampaknya membujuk Ruby dengan perkataan sudah tidak bisa digunakan lagi. Terpaksa, mereka akan menggunakan cara lain yang lebih ekstrem. “Baiklah. Jika kau tidak mau menikah, Ibu dan Ayah tidak akan memaksa.” Amy menarik lengan Thomas, menyuruhnya keluar dari kamar Ruby. Hal itu membuat Thomas mengangkat sebelah alisnya ke atas hingga tak kuasa untuk bertanya. “Kenapa kita keluar? Kita harus membuat Ruby menikah dengan putra keluarga Rerugen. Masih ada waktu sebelum acaranya dimulai.” “Sstt! Ikuti saja rencanaku!” Sementara itu, Ruby yang masih di kamarnya langsung membuang napas kasar. Tadinya dia khawatir jika orang tuanya akan melakukan segala cara untuk membuatnya menikah menggantikan sang kakak, tetapi tampaknya dia terlalu khawatir. Meskipun begitu, cukup aneh karena orang pemaksa seperti mereka tiba-tiba menyerah begitu saja. Ya, mungkin mereka lebih memilih membatalkan pernikahan. Dengan langkah gontai, gadis itu berjalan menyusuri trotoar. Jarak dari rumah ke kampusnya terbilang cukup dekat, jadi dia selalu berjalan kaki setiap berangkat maupun pulang dari kampusnya. Sebuah mobil sedan hitam tiba-tiba berhenti di sampingnya, membuat gadis itu menoleh seketika. Begitu pintu mobilnya terbuka, dua orang pria bersetelan jas formal langsung turun dan menghampiri Ruby. Ruby yang tidak mengenal mereka hanya bergeming sembari mengerutkan dahi. Namun, dua orang pria itu tiba-tiba melakukan sesuatu yang tidak terduga hingga membuatnya memberontak. “Hey! Apa yang kalian lakukan? Turunkan aku!” Salah satu dari mereka membawa Ruby di pundaknya, sedangkan yang satunya membukakan pintu belakang mobil dan kemudian langsung menghempaskan tubuh feminin gadis itu ke dalamnya. Mereka lantas menyuntikkan obat bius ke leher gadis itu, sengaja membuatnya diam dan tidak memberontak. Pandangan Ruby semakin mengabur, bahkan kepalanya terasa sangat pusing. Perlahan tenaga mulai melemah, hingga tak bisa melakukan perlawanan lagi. Dia tidak mengerti dengan situasinya saat ini. Mengapa mereka menculiknya? Namun, sebelum berhasil mengutarakan pertanyaan itu, kesadarannya sudah terlebih dahulu menghilang.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
95.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.4K
bc

Single Man vs Single Mom

read
101.7K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.3K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook