Alana bergegas mengambil serpihan ponsel miliknya, ia tahu suaminya masih mampu membelikan dia ponsel baru bahkan mungkin lebih dari satupun ia mampu, tapi bukan itu poinnya. "Maksud kamu apa?" "Aku tidak suka kamu bicara dengan pria b******k itu, paham?" "Tapi, apa perlu harus membanting ponsel milikku?" "Bukan hanya ponsel, bahkan restoran yang besok kamu datangi dengan diapun, aku sanggup membakarnya." "Jadi begitu? Baiklah. Ponsel kamu mana?" "Buat apa?" Tanya Dav dengan heran. "Aku bilang, ponsel kamu mana?" Dav mengeluarkan ponsel miliknya dari balik saku celana pendek yang ia kenakan, dengan cepat Alana mengambilnya dan langsung melemparkannya ke lantai dengan sekuat tenaga sama persis apa yang dilakukan Dav tadi. "Maksud kamu apa?" Tanya Dav tidak terima. "Aku juga tidak

