TAK MENYANGKA

1609 Words

"Gimana, Pak? Suka?" tanyaku pada bapak di teras kontrakan. Bapak masih memperhatikan motor bekas yang baru kubeli dua jam lalu untuknya. Bapak sendiri yang memilih merk dan memeriksa mesinnya. Setelah semua oke, baru kubayar. Aku tak tahu mesin motor, makanya hanya mengikuti pilihan bapak karena nanti bapak yang akan memakainya untuk jualan kopi keliling seperti biasanya. "MasyaAllah, suka banget, Nduk. Masih bagus ini, semoga lancar buat jualan ya, Nduk. Bapak benar-benar terharu dan bersyukur sekali memiliki anak-anak yang hebat seperti kamu dan adikmu." Bapak menoleh ke arahku dengan mata berkaca saking bahagianya. Emak yang baru keluar kontrakan pun mengucapkan kata yang sama, terima kasih. Kado sederhana yang terasa begitu istimewa buat mereka berdua. Aku cukup lega, setidaknya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD