Distrik 17 12 Oktober 1939. Aku mencoba menuliskan jurnal tentang penelitian fantastis yang kami lakukan. Prof. Ivan sangat jenius, persis seperti dugaanku. Sepertinya, aku akan betah berada di bangunan menyedihkan ini. Frederick Milan. “Prof. Ivan? Seperti pernah dengar,” gumam Rain, menatap berkas tua itu. 23 Oktober. Hari ini, Prof. Ivan kedatangan lagi anak baru. Ini akan menarik. “Frederick Milan?“ Rain membolak-balik lagi, file yang tanggalnya tak urut itu. Baunya sungguh tak sedap. Ia sudah membuka semua buku tua di perpustakaan sekolah, tapi tak ada yang se-apek itu. Belum, butiran debu yang menempel di setiap bagian kertas. Jemarinya akan selalu terasa geli, tiap kali bab baru ia buka. Tak pelak, itu menjadi karya sastra dengan kondisi terburuk yang pernah ia temui. Akan

