Air pemandian yang tadi memenuhi ruang mandi Sekar masih menyisakan aroma melati yang lembut, meresap hingga ke paviliun. Setelah para dayang selesai membantu, Sekar berdiri di depan cermin perunggu, tubuhnya kini dibalut kebaya brukat putih sederhana. Kebaya itu tidak dihiasi manik-manik berlebihan, tapi justru kesederhanaannya memberikan kesan agung pada dirinya sebagai putri mahkota.
Di balik kebayanya, ia mengenakan kemben batik berwarna hijau emerald, menonjolkan karakternya yang lembut namun tegas. Rambutnya disanggul rapi, gaya sanggul sederhana, dihiasi rangkaian kenanga dan melati yang diselipkan Ratna di sisi kanan kepala. Aroma bunganya mengikuti setiap langkahnya.
Sekar keluar dari paviliun, dan di depan pintu telah menunggu tiga adiknya yakni Nadindra, Amaratani, dan Saraswa
