Langit siang tampak cerah, awan bergulir perlahan di atas kepala rombongan yang baru saja melangkah melewati gerbang utama kerajaan. Bendera-bendera merah dan emas berkibar di sepanjang jalan. Sorak-sorai rakyat menggema, menyambut kedatangan para pahlawan yang telah mengembalikan kehormatan kerajaan. “Hidup Adipati Aria! Hidup Jendral Mahesa! Hidup Diajeng Sekarjati!” Suara rakyat bersahutan, memenuhi udara dengan semangat dan haru. Sekar yang masih mengenakan zirah perangnya duduk tegak di atas kudanya. Di sisi kanan, Mahesa tampak gagah dengan wajah teduh meski lelah jelas terlihat di matanya. Sementara di sisi kiri, Aria menundukkan kepala sebentar, tersenyum kecil melihat bagaimana rakyat bersorak dengan bangga. Begitu tiba di halaman utama keraton, Raja berdiri menunggu bersama R

