bc

Wounded Love Destiny

book_age16+
232
FOLLOW
2.0K
READ
drama
sweet
like
intro-logo
Blurb

Saling tidak ingin tersangkut oleh satu kalimat penuh makna"cinta" Karena!

Ketika cinta, dia memang selalu di butuhkan. Semua logika pun hilang dan kau hanya akan menjadi"boneka"bodoh yang dikendalikan.

"Jangan sampai gue jadi bodoh seperti mereka hilang akal karena cinta." Vanka.

......

Galent Rainer Seth

Saat menyadari bahawa kamu dikhianati secara mendalam rasa takut benara-benar mengenaimu. Hal itulah yang pertama kali kamu rasakan. Setelahnya kemaran, frustrasi dan kekecewaan.

Lalu? Apa yang akan terjadi dengan kedua makhluk ciptaan tuhan ini, saat takdir mempertemukan mereka.

Jangan lupa Tap Lovenya?❤

chap-preview
Free preview
Prolog
Grizzle Jovanka sucad, putri satu-satunya yang dimiliki pasangan Luna dan Agam Suchad, kini dia telah tumbuh menjadi gadis cantik. Raut wajah polos bak malaikat, senyumnya khas yang dimilikinya. Mampu menggetarkan hati siapa saja yang beruntung mendapatkan senyuman itu darinya itu. Namun di balik senyuman indah yang dimilikinya, tidak akan ada yang menyangka gadis cantik itu mampu bersifat kejam seperti Pihunya dulu. Sampai teman-teman yang mengalnya memberikan julukan sweet but cruel/ manis tapi kejam. Bagaimana tidak mendapat julukan seperti itu. Entah sudah berapa banyak orang yang terluka karena dirinya. Pernah satu hari. Saat Gadis itu ke rooftop, ingin merokok untuk menjernihkan pikiran yang tengah kalut. Di tempat itu Vanka mendapati beberapa siswi tengah membully seseorang siswi. Vanka mendekat mencoba mendengarkan apa yang dikatakan salah satu siswi yang kemungkinan ketua dari kelompok pembully itu. "Lo itu seharusnya sadar diri! Bisa masuk kesini karena beasiswa, berani-beraninya mendekati ketua osis kita!" sergah siswi yang bernama Bela itu, sembari menjambak rambut adik kelasnya itu. "Am ... ampun kak, aku nggak dekati ketua osis kita kok. Dia yang datang karena perlu bantuanku sedikit," rintih siswi yang di-bully berusaha melepaskan jambakan rambutnya. "Masih berani menjawab ya lo!" Bela hendak memukul Siswi yang di-bully itu kembali. Namun tanganya di sepak oleh Vanka. Semua siswi yang berada di rooftop itu menatapnya tajam, kecuali adik kelas yang menjadi korban Bela dan temannya. "Ckh, beraninya lo sepak tangan gue! Mau cari mati lo! Jangan sok jagoan, lo tu sama aja seperti dia. Masuk sekolah ini karena beasiswa!" Bela ingin mencengkram dagu vanka namun tanganya di cekal oleh Vanka. Lalu gadis itu mencengkram tangan Bela penuh amarah. Memang dia masuk sekolah ini jalur beasiswa. Vanka cukup pintar dalam semua bidang pelajaran, seperti kepintaran Mihunya dulu menurun kepadanya, hanya itu saja, tidak dengan sikap lemah lembutnya Luna. Tidak ada yang tau kalau Vanka anak Agam Suchad pemilik Lippo Group, saat mendaftar sekolah dari Sd sampai SMA Seno lah yang menjadi wali murid di data dirinya. Ke Sekolah pun dia hanya menggunakan motor yang seperti kebanyakan teman lelakinya miliki dan yang orang tau itu motor milik Cincia sang sahabat. Anak Erick Asker Vanleti, orang nomor dua di Lippo group. Teman sekolah taunya Cia lah yang orang berada dan Vanka hanyalah orang beruntung karena mengenal Cia. "Terus kalau gue di sini karena beasiswa, kalian bisa berbuat seenaknya sama gue?" "Wah nantangi ni anak Bel!" ucap salah satu teman Bela. "Se tidaknya lo tu harus sadar diri! Lo tu siapa disini!" "Orang-orang seperti kalian yang seharusnya sadar diri! Kalau bukan karena para orang tua kalian. Lo semua tu nggak mungkin bisa sombong dan sok berkuasa, menindas orang yang lemah seperti dia," sarkas Vanka sembari membangunkan adik kelasnya itu. Bela kesal, melihat Vanka yang nggak ada takutnya, meski saat ini sedang sendiri sedangkan dia berenam dengan teman-temannya. Bela ingin mencengkram Vanka namun tangannya kembali dicekal, kini Vanka lah yang mencengkram erat dagu Bela. Teman-teman Bela pun tidak tinggal diam, ingin menyerang Vanka, tapi baru saja mendekat gadis cantik itu menendang teman-teman Bela dengan salah satu kakinya hingga terpelanting kesakitan. "Dengar ya mereka semua udah kesakitan hanya dengan satu kaki! Gue peringatin lo dan squad lo itu, sekali lagi kalian berani ngelakuin hal ini ke siapapun yang ada di sekolah ini, bukan hanya tendangan yang akan kalian terima!" ancam Vanka mencengkram wajah Bela hingga terluka karena kukunya. Setelah itu dia melepaskan cengkramannya lalu, beranjak meninggalkan Bela dan teman-temannya. "Dari mana aja si lo Kak! Capek gue nyari lo, katanya mau ke kantin bareng," sungut Cia yang menghampirinya saat menuruni tangga. "Dari rooftop." "Ngapain di rooftop? Merokok ya?" Selidik Cia mencondongkan wajahnya tepat di hadapan wajah Vanka. Cia pernah mengintip Vanka saat merokok, melihat itu, dia pun ingin mencobanya namun ketahuan, bibirnya disentil hingga berdarah oleh Vanka. Dia diancam jika ketahuan merokok, sahabatnya itu akan membakar bibirnya dengan sulutan api rokok. Gadis itu pun tidak berani membantah, bukan karena takut akan dibakar bibirnya. Namun hal yang ditakutkan. Vanka tidak akan mau lagi tinggal di apartemen-nya. Jika hal itu terjadi kebebasan gerak yang dia dapatkan sekarang maka akan segera hilang. Mama juga Papanya mengizinkannya tinggal di apartemen karena bujukan Vanka kepada orang tua mereka, yang berjanji tidak akan berbuat macam-macam jika mereka diizinkan tinggal di apartemen. Walaupun mendapat izin tinggal di apartemen, tanpa kedua gadis itu ketahui, gerak-gerik mereka dalam bergaul selalu diawasi. "Enggak kok, pengen nenangin diri aja, butuh udara segar." "Bohong banget sih, kenapa? Sok atuh cerita!" "Kepo ih kamu, udah yuk ke kantin katanya laper." Vanka mulai menggandeng sahabat sekaligus adiknya itu. ____________¥____________ Dering ponsel terus saja berbunyi. Membuat seorang pria yang tengah fokus dengan laptopnya itu, beralih sejenak dari monitornya lalu mengangkat panggilan sedari tadi yang mengganggunya. "Halo ada apa Ma?" "Kapan kamu akan ke rumah sakit? Setidaknya usaha lah sedikit agar istri mu segera terjaga dari komanya." "Aku sibuk Ma! Lagi pula keberadaan ku, nggak berpengaruh buat dia jadi sadar saat aku berada di sampingnya." "Kalau, nggak ada yang penting lagi. Aku matiin teleponnya Ma. Ada dokter juga yang memantau keadaan nya, jadi aku tidak perlu berada di rumah sakit." • • • Galent Rainer Seth. Pria berkarismatik, dengan tubuh atletis, memiliki garis wajah tegas nyaris sempurna, alis tebal. Menghasilkan ketampanan yang mampu meluluhkan para wanita. Selain memantau keadaan bayinya yang baru berusia 3 minggu, waktunya hanya dia habiskan untuk bekerja, bekerja dan bekerja. Untuk memiliki Alasan kepada Mamanya, yang terus saja memintanya melihat sang istri yang tengah terbaring koma. Selama ini, Galent terpaksa tinggal seatap dengan istrinya itu. Demi membahagiakan Mamanya. Kalau tidak karena memikirkan kesehatan sang Mama mungkin sudah lama dia meninggalkan sang istri. Kenyataan pahit yang dia dapatkan dari istrinya. Dia yang belum pernah menyentuh sang istri sama sekali, bagai tersambar petir di siang bolong. Saat membawa istrinya itu ke rumah sakit ketika tiba-tiba pingsan. Galent mendapat kabar jika istrinya hamil. Dia pun tidak bisa berbuat banyak, ingin meninggalkan sang istri, tapi takut membahayakan kesehatan Mamanya jika terkena serangan jantung mendadak. Walaupun begitu Galentt sangat menyayangi, bayinya. Mengingat posisi baby itu sekarang sendiri, ayah bayi itu meninggal dalam kecelakaan bersama istrinya yang sekarang terbaring koma. "Tuan ini sudah pukul sebelas malam, sebaiknya anda pulang sekarang," imbau Max sang asisten yang baru saja masuk ke ruangannya. "Iya sebentar lagi selesai, bisa minta tolong buatkan aku kopi." "Ok baiklah Tuan, tunggu sebentar ya." Max pun keluar untuk membawakan kopi, tidak berselang lama dia kembali dengan satu cup kopi yang biasa diminum atasannya itu. "Kau tidak minum?" tanya Galent saat ingin menyeruput kopinya. "Saya sudah minum Tuan?" Max pun menemani atasannya berkutat di depan laptop diselingi dengan obrolan mengenai proyek yang sedang berjalan saat ini. Tidak terasa mereka mengobrol sampai pukul 01:00 pagi. Galent pun membereskan berkas di mejanya lalu bersiap untuk pulang.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
98.4K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.0K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.4K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook