bc

Black Market

book_age18+
64
FOLLOW
1K
READ
tragedy
heavy
serious
straight
genius
icy
male lead
others
crime
war
like
intro-logo
Blurb

Setelah kematian Farhan Asegaf karena serangan musuh secara mendadak, Yusuf Asegaf ditunjuk sebagai pemimpin selanjutnya. Terpaksa dia menerima walau sebenarnya enggan, karena tugas memimpin Team A adalah hal yang tidak mudah.

Akankah dia mampu menjalankan tanggung jawab tersebut dengan baik? Sementara dirinya pun dihantui oleh masa lalu yang belum terpecahkan.

chap-preview
Free preview
awal
Suara desingan puluhan peluru tak juga berhenti sejak sepuluh menit yang lalu, meskipun tak sedikit dari benda itu yang mengenai puluhan mobil baik dari pihak lawan maupun pesaing, juga menumbangkan beberapa tubuh para pria bersetelan rapi dari kedua pihak. Satu pihak berusaha melarikan diri dan melakukan perlawanan, sementara pihak lainnya berusaha menahan serta menjebak si pihak pertama. Deretan kaca mobil pecah berhamburan, juga beberapa bagian kendaraan berlubang akibat ditembus peluru. Bukannya semakin mereda, aksi tembak menembak mereka semakin menjadi. "Tembak sekarang! Atau para aparat datang!" Teriak pria berkepala plontos dengan tubuh kekar, pada seorang pemuda berambut pendek, yang masih dengan rajinnya mengarahkan pistol pada satu ielompok lawan. Tetapi tangannya segera menyambut ketika si pria plontos menyodorkan bazooka padanya. Dia bersiap. "Hei, semuanya ikuti arahku! Arah mobil ini!" Si plontos berteriak lagi, mengingatkan pada rekan-rekan timnya yang lain, yang juga mengendarai jeep hijau gelap mirip warna kendaraan angkatan bersenjata. Mereka sibuk di bawah hujan peluru. Sementara itu, si pemuda bersiap. Menghitung mundur dari dalam hati, dengan bazooka di tangan, yang sudah mengarah lurus pada mobil milik ketua lawan mereka. Dan... BOOOM! Suara ledakan memekakan telinga, membuat suasana bertambah kacau. Tembakan bazooka itu tepat sasaran, mengenai mobil target. Tetapi sayangnya, "Sial! Aparat datang!" Si plontos memaki, ketika cahaya senter berjumlah tak sedikit, muncul dari kejauhan. Lantas segera dia mencengkeram setir dan membantingnya ke arah kanan. Menghindar. Mereka tidak mungkin menghadapi kawanan negara. DUARR! Suara memekakan telinga, terdengar lagi di belakang empat jeep dan satu tronton yang tengah dalam pelarian. "Apa yang terjadi?" Tanya si plontos pada pemuda di sampingnya. Seraya tidak mengurangi kecepatan mobil mereka. "Markus mengorbankan truknya lagi." "Apa?" Si plontos menepuk jidatnya sendiri. Tetapi pemuda di sampingnya tersenyum tipis. "Itu bagus. Lihat saja, aparat itu sulit mengejar kita, karena jalan layangnya patah." Satu detik si plontos mencerna ucapan pemuda itu. Dan menoleh sejenak ke belakang mereka. Benar. Dari kejauhan, jalanan beraspal itu buntu. Terbelah akibat hantaman truk milik tim mereka. "Okelah. Yang terpenting uang ini aman." . Markas A-1 "Astaga. Kau menambah sampah di bumi saja!" Farhan, pria tegap berusia sekitar enam puluh tahunan, yang merupakan salah satu mafia besar senjata api, tengah menginjak cerutunya, di hadapan bawahannya yang bernama Markus, rekan kerja si plontos. Dia cukup sebal setelah mendapat laporan bahwa truk yang dipakai mereka, harus jadi korban untuk pelarian lagi. "Itu kan bisa diganti, Pak. Kau kaya. Membeli seratus super jet pun mampu, apalagi kalau hanya tro-" "Diam botak. Aku sedang berbicara tentang pemborosan!" Farhan menyela ucapan si plontos yang berusaha menimpali. "Kau pelit Pak." Si plontos malah mengejeknya. Sebelum sepatu Farhan melayang pada wajahnya, seorang pemuda yang tadi bersamanya muncul menghampiri mereka. Dengan tangan yang membawa koper kotak besar. "Pak. Hasil hari ini." Ujarnya. Seraya menyodorkan benda berwarna hitam tersebut. "Ah ini yang kusuka. Yusuf, kau memang pandai meredakan suasana panas." Farhan menaruh koper di atas meja dan menarik resletingnya. Tumpukan uang warna merah nampak memenuhi bagian dalam benda tersebut. Si plontos bersiul dan berniat mencomot satu lembar saja. PAK! Tangannya segera ditepis oleh Farhan. "Nanti dulu! Atau kupanggang kepalamu! Sekarang pergilah dulu! Nanti kubagi, oke?" "Menyebalkan." Si plontos menggerutu seraya berjalan keluar ruangan bersama yang lainnya. Mereka menuruni tangga batu, namun berpisah arah setelah itu. Sementara itu, si pemuda yang diketahui bernama Yusuf tadi, memilih untuk pergi ke ruangannya. Untuk membersihkan diri. Karena tubuhnya terasa panas sehabis pertempuran bersama pihak lawan tadi, meskipun saat ini adalah malam hari. Benar saja, guyuran air yang membasahi tiap sela tubuh, terasa begitu menyegarkan luar biasa. Usai mandi, Yusuf berdiam menghadap ke arah jendela besar di kamarnya. Memandangi kerlap-kerlip jalanan kota yang nampak tetap hidup meski hari hampir larut, ditemani sebotol white wine. Dia bahkan tidak merasa mengantuk. Matanya seolah ingin terbuka selama dua puluh empat jam, kurang satu angka dari usianya yang baru menginjak dua puluh lima. Hari ini. Ah, jadi hari ini adalah ulang tahunnya? Tetiba Yusuf merasa khawatir. Takut kalau-kalau dia tidak bisa tidur karena ada badut yang mengganggunya. Lalu, ada yang mengetuk pintu kamarnya. Namun ketika dia melihat siapa yang datang, tak ada seorang pun di sana. Dia mulai curiga. . Markas A-3, tahun 1990 Farhan Assegaf adalah seorang mafia senjata api kelas menengah, namun memiliki pertahanan dan kekuatan yang cukup tangguh, dalam menjalankan bisnisnya. Dia menamakan bisnis dan timnya dengan "Team A" yang berarti team Assegaf, karena huruf A berasal dari awalan huruf nama keluarga Farhan sendiri, dan Farhan merupakan generasi kelima yang menjalankan bisnis moyangnya. Team A, di bawah pimpinan Farhan, membangun sistem yang kokoh. Mereka menjalankan usaha ilegal secara tersembunyi, dengan resiko super besar dari beberapa pihak. Pertama, tentu saja aparat negara. Meski mereka bisa disogok dengan sejumlah bayaran, namun tak semua seperti itu. Contohnya adalah "Klub Belati", yang merupakan salah satu kesatuan aparatur negara cukup terkenal. Mereka adalah salah satu yang tidak menerima penyuapan apapun dari pihak ilegal manapun. Misi mereka adalah menjadi penegak yang bersih. Tidak ada ampun. Siapa tertangkap, maka dia akan menerima hukumannya. Sudah puluhan mafia yang tertangkap, bahkan markasnya pun disita dan dihancurkan saat lokasi terdeteksi. Kedua, lawan dan pesaing mafia lainnya, yang sepertinya lebih berbahaya dari para aparat. Bisnis ilegal dan dunia hitam, bukan berarti mudah tanpa hambatan, kawan. Tidak. Kemudahan itu mitos. Bahkan para pesaing sangat perlu diwaspadai, karena mereka seringkali menggunakan cara-cara licik untuk menumbangkan mafia yang dianggapnya sebagai lawan. Dan ketika sedang dalam serangan, tentu seorang mafia harus mampu melindungi dan mempertahankan bisnis serta dirinya sendiri. Dan ingat, kau tidak akan bisa meminta bantuan semacam ABRI, Polisi, KOPASUS, ketika sedang diserang para pesaing. Karena kau sendiri pun, adalah orang ilegal. Melapor pada pihak negara adalah seperti bunuh diri. Jadi, cara terbaik adalah mempertahankan diri. Dengan memperkokoh sistem internal bisnismu sendiri. Tetapi, saat ini Farhan sedang dilanda kegundahan tentang fakta bahwa orang yang menjadi tangan kanannya, memutuskan untuk keluar dari jajaran bisnisnya. Dengan alasan yang dirasa lucu oleh Farhan, yaitu, "ingin hidup normal". Pria yang menjadi tangan kanannya adalah Yahya Al-Husein. Pria yang begitu terkenal dengan keberaniannya, tak hanya di antara anggota Team A, melainkan juga khasanah para mafia. Namun sikapnya yang rendah hati-lah, yang membuat banyak orang kagum terhadapnya. Yahya bergabung bersama Farhan sejak sepuluh tahun lalu, sejak usianya bahkan baru menginjak dua puluh. Sempat diragukan dan diremehkan ketika pertama kali dibawa ke markas Team A, karena penampilannya yang dianggap tidak meyakinkan. Namun siapa sangka, Yahya menunjukkan kebolehannya pada latihan pertamanya di markas. Semacam latihan wajib bagi siapapun yang baru pertama kali dan berniat bergabung dengan Team A. Karena Team A adalah merupakan semacam usaha, maka mereka menerima kerjasama dalam dua jalur. Satu, menjadi "karyawan" di markas atau yang kedua adalah menjadi mitra bisnis seperti sebagai pemasok atau pembeli, misalnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Marriage Aggreement

read
81.3K
bc

Scandal Para Ipar

read
694.6K
bc

Pulau Bertatahkan Hasrat

read
625.6K
bc

Menantu Dewa Naga

read
177.4K
bc

PLAYDATE

read
118.8K
bc

Di Balik Topeng Pria Miskin

read
861.1K
bc

TERPERANGKAP DENDAM MASA LALU

read
5.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook