Terlepas dari jerat Ari adalah surga yang memang tidak ada wujudnya bagi Dimas. Sungguh, ia sudah muak dengan lelaki itu sejak tadi. Menempeli Mawar bagai lintah yang tengah haus darah. "Mas." Dimas melirik Mawar yang baru saja mengerang kesakitan, titik-titik keringat nampak di kening sang istri. Sudah pasti ini salah makan. "Mas bawa kamu periksa dulu ke dokter umum ya? Takutnya kenapa-kenapa, sekarang mual enggak?" Atas pertanyaan Dimas barusan, Mawar pun menggelengkan kepala. Sejak tadi, Dimas yang selalu memperlakukannya dengan baik dan perhatian. Kursi Mawar dimiringkan, ia diberi air minum dengan taletan, tak lupa Dimas juga menyelimutkan jaketnya di tubuh Mawar yang lemas dan tak berdaya. "Enggak, cuma perutnya sakit banget Mas. Kayak diperes-peres gitu." "Tahu enggak kenapa? K

