73. Tak Bisa Akur

1115 Words

"Untuk pertama-tama, kita harus makan jajanan khas Bandung." Ari memegang tangan Mawar untuk menarik wanita itu ke arah di mana tukang-tukang jajanan berjajar. Namun tentu saja hal tersebut langsung dihalangi oleh Dimas. Dengan gerakan tenang ditambah wajah sok polos, lelaki itu tiba-tiba saja berdiri di tengah-tengah antara Ari dan Mawar. "Bagus ya pohonnya?" Basa-basi Dimas benar-benar basi. Saling bertatapan bingung, Ari juga Mawar secara bersamaan menaikan bahunya sedetik kemudian. Kemudian, hal yang tak diduga secara sengaja tiba-tiba dilakukan oleh Dimas. Bagaimana tidak? Dimas dengan santai menyenggol tubuh Ari hingga membuat lelaki itu kehilangan keseimbangan tubuh, hampir terjerembab malah. "Bajingan." Ari menggelengkan kepala, menatap Dimas yang tiba-tiba merangkul Mawar.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD