Bab 22

1197 Words

Adrian tidak bisa membohongi diri jika ia merasa tertarik. Ia membiarkan pelayan istana dihadapannya berbuat semaunya, baru jika ia telah puas bersenang-senang, pelayan itu akan mendapatkan semua ganjarannya, pikir Adrian. "Baiklah. Apa yang kamu inginkan?" Adrian tahu apapun bisa ia berikan, harta, kemewahan, fasilitas, apapun itu. "Aku ingin kamu berhenti menganggu Kota Cahaya. Sudah cukup sampai berjatuhan korban karena perselisihan dari dua kota ini. Dan kamu bebaskan semua tahanan Kota Cahaya itu." Aira menyampaikan semua keinginannya dengan lantang. "Lancang!" Adrian tak mengira Aira akan mengajukan permintaan yang bertentangan dengan visi misi Kota Tua. "Jika kamu tidak bisa mewujudkan keinginanku itu. Tidak ada gunanya lagi aku hidup." Aira mengancam dengan menghabisi nyawanya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD