Bab 10

1122 Words

"Ti.. tidak Tuan Devan. Aku bisa menjelaskan semuanya." Aira berusaha membela diri. Devan murka. Ia tidak segan menebaskan pedang ke leher Adrian Lakeswara. "Tidak!" Aira berteriak histeris. Aira bangun dari tidurnya. Keringat bercucuran setelah ia terbangun dari mimpi yang amat menyeramkan. "Dia.." Aira teringat kepada Aryan. Walaupun tubuhnya terasa lemah. Ia segera beranjak dari tempat tidurnya karena khawatir Aryan berada dalam masalah. "Aryan.." Aira memanggil-manggil nama pria itu sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Nyonya Silvia. Aira menunggu beberapa saat, namun pintu tidak dibuka juga. Aira putuskan untuk membukanya sendiri. Pintu dibuka. Nihil, pria yang ia cari tidak ada disana. "Kemana dia?" Aira berpikir Aryan benar-benar ada dalam masalah. "Apakah dia sudah ketahuan?

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD