BAB 5 Penjelasan Bik Darmi

1276 Words
Rafaela setelah terdiam cukup lama“Gue harus cari tau ada apa sebenar nya dan apa yang sedang terjadi dan kenapa gue bisa nyasar ke tempat asing ini nggak nyambung banget dari keselek bakso bisa langsung ganti cerita jadi jatuh”ucap Rafaela dalam hati masih kebingungan dan bertanya-tanya. “Non tadi bibik belikan bubur di luar karena tadi perut nona belum terisi makanan apapun jadi bibik belikan bubur,ayok nona biar Bibik yang suapin biar cepat pulih” ucap Bik Darmi sambil menyiapkan bubur ke dalam mangkok untuk di sajikan kepada anak majikan nya. “Oh iya bik bisa tolong bantu saya untuk duduk” ucap Rafaela berbicara dengan bahasa formal. “Ah nona jangan bicara berbahasa formal begitu kayak sama siapa aja” ucap nya sambil terkekeh basa-basi. “Ayok Bibik bantu”setelah selesai membantu anak majikan nya ini duduk ia mulai menyuapi bubur ayam yang ia beli tadi dengan sangat telaten dan hati-hati seperti saat menyuapi anak nya sendiri. Disela-sela ia makan Rafaela pun sudah tidak tahan dan ingin bertanya secara langsung agar ia tidak penasaran lagi pikir nya. “Oh iya bik saya mau tanya boleh?”ucap nya dengan hati-hati. “Iya non boleh mau tanya apa ya siapa tau Bibik bisa jawab?” ucap nya dengan nada santai setengah bergurau. “Nama Bibik siapa? Dan nama lengkap aku juga siapa dan begitu juga keluarga aku siapa namanya bik kalau boleh tau?” Ucap nya dengan mata membulat penuh dengan tanda tanya yang begitu besar seakan ia tidak pernah tau identitas nya sendiri. “A_apa”ucap Bibik terbata sambil menjatuhkan sendok yang telah ia pegang di tangan nya dengan badan yang sedikit gemetar. “Non nona kenapa astaga nona tidak ingat siapa Bibik dan keluarga nona serta nama nona sendiri pun tidak ingat ya tuhan ada apa ini jangan-jangan nona mengalami amnesia lagi” gumam nya sambil menutup mulut nya karena terkejut setengah mati atas pertanyaan dari nona nya sekaligus merasa khawatir takut terjadi sesuatu yang tidak-tidak tentang nona nya ini yang sudah ia anggap anak nya sendiri sedari nona nya masih kecil. “Tenang bik saya tidak apa-apa kok karena koma mungkin ingatan saya jadi agak kabur jadi bisa nggak bibik jelas kan please”dengan memasang wajah memelas, sengaja beralimbi agar tidak ketahuan pikir nya. Melihat wajah melas nona nya pun ia merasa kasihan dan tidak tega, sambil menghela nafas yang panjang ia pun memutuskan untuk menceritakan apa yang di tanya oleh nona kesayangan nya. “Nama Bibik adalah Bik Darmi dan nama Nona Non Rafaela Mahesa Zeinara,dan nama Ayah nona bernama Daddy Mahesa Alexander dan ibu nona bernama mommy Rosita Ananta Alexander dan Adik angkat nona alias adik tiri nona yang diangkat anak oleh orang tua nona dari panti asuhan karena kata orang tua nona sebelum mengangkat anak bilang nya agar nona tidak merasa kesepian ketika di tinggal dengan pekerjaan perjalanan bisnis keluar kota non dan nama nya adalah Anabella putri Alexander nona”ucap penjelasan Bik Darmi panjang lebar. Mendengar penjelasan secara detail tentang keluarga yang dimaksud seketika matanya membola terbelalak tak percaya,dan otak nya pun langsung konek dengan cerita novel yang pernah ia baca karena ada pemain yang sangat ia benci yang bernama Anabella putri Alexander persis seperti yang di sebutkan nama nya oleh bik Darmi tadi,alasan membenci nya adalah karena yang di haruskan menjadi protagonis eh malah jadi Antagonis dengan kedok pura-pura polos agar di kasihani dan manipulatif pula. “Jangan-jangan gue jadi peran si Rafaela yang antagonis berkedok protagonis dan berakhir mokad di bunuh sama si psikopat Marvin atas hasutan si lampir Anabel itu”gumam nya dalam hati sambil bergindik ngeri dan mengusap tengkuk nya yang merasa tiba-tiba merinding disko. “Nggak-nggak pokok nya ini nggak boleh terjadi sebelum dia berhasil menghasud si Marvin itu gue duluan yang akan membalikkan keadaan enak saja mau bikin gue mokad dua kali oh mana bisa”gumam nya dalam hati sambil terkekeh seram. “Berarti gue beneran udah mokad atau belum ya di dunia nyata masa beneran iya,nggak terima banget gue mokad gara-gara keselek bakso kalau ia pasti Naura lagi ngetawain gue dengan kenceng nya bukan nya malah nangisin Yang ada malah ngetawain gue is nggak lucu banget” sambil meremas-remas selimut nya dengan perasaan kesal. “Non kenapa malah terdiam?” Ujar bik Darmi karena nona nya malah terdiam dengan tatapan kosong nya itu. “Oh nggak bik”ucap nya mencoba tertawa. “Rafaela boleh bertanya lagi nggak bik?”tanya Rafaela dengan wajah polos nya. “Iya tanya saja nggak papa selagi Bibik bisa jawab?”ucapnya tersenyum lembut sambil mengelus tangan nya dengan sayang seperti seorang ibu kepada anak nya. “Kenapa nama Rafaela tidak ada marga nya bik?”ucap Rafaela yang sangat penasaran karena si anak pungut pakek nama marga kenapa dirinya tidak kan nggak adil banget. Bik Darmi pun terdiam sesaat lalu setelah nya mulai menjelaskan lagi dengan hati-hati takut menyakiti hati nona nya ini yang terbilang sangat sensitif sekali jika menyangkut terhadap orang tua kandung nya. “Non Rafaela dulu nya bernama Rafaela Mahesa Zeinara Alexander karena keluarga nona bermarga Alexander semua dan keluarga nona juga termasuk salah satu orang terkaya nomor urut 3” ucap bibik menjelaskan sambil menatap anak majikan nya. “Cih di Dunia nyata kedua orang tua kandung gue orang terkaya nomor urut 2 dan itu pun harta warisan nya semua jatuh di tangan ku yang notabene nya adalah anak satu-satunya sebagai pewaris lah ini di dunia novel nomer urut 3 masih kaya keluarga gue” ucap nya dalam hati ngedumel. “Dan waktu itu nona pernah berdebat sengit dengan Daddy dan mommy nona tentang mengangkat anak yang nona tidak setuju jika punya adik tiri angkat tapi mommy Rosita sudah terlanjur mengangkat nya anak tanpa persetujuan nona alhasil nona memutuskan untuk tidak memakai nama marga keluarga nona lagi karena merasa tidak di inginkan dan di anggap begitu non ceritanya”ucap Bik Darmi sambil meminum segelas air putih karena merasa haus sudah menceritakan panjang lebar. “Jika saja di dunia fantasi ini gue bisa punya kuasa kekayaan gue yang di alam nyata mungkin gue akan jungkir balik kan keluarga Alexander yang toxic itu” ucap nya dalam hati kesal gara-gara dia angkat anak kan jadi gue nanti nya yang jadi korban huh benar-benar deh ngeselin banget. “Ekhem” ucap Rafaela dengan berdehem untuk menormalkan kembali ekspresi nya yang mode julid ke mode normal. “Bik Rafa izin ke toilet” ucap rafa dengan nada datar dan dingin karena tiba-tiba badmood. “Sini Bibik antar non”ucap Bik Darmi yang ingin membantu. “Eh nggak usah bik Rafa bisa sendiri kok Bibik tenang saja oke Bibik hanya perlu tunggu di luar,nanti jika Rafa butuh bantuan baru deh Bibik bantu” ucap rafa panjang lebar sampai rahang nya merasa kebas karena belum terbiasa berucap panjang kali lebar untuk memperjelas sesuatu dan baru kali ini terjadi padanya jadi wajar saja terasa kebas. Ia pun melangkah secara perlahan-lahan sambil mendesis merasakan sakit karena kaki nya masih sedikit terasa nyeri seperti tertusuk banyak jarum. BERSAMBUNG Selamat membaca Hai guys salam kenal dengan Author dan semoga betah baca novel karya dari Author sendiri wkwkwkk jangan lupa untuk komen agar Author bisa mengenal kalian para pembaca setia novel nya Author dan jangan lupa masukkan buku ini di pustaka kalian masing-masing ya agar kalian tidak ketinggalan update terbaru cerita nya oke dan berikan suara tiket bulan untuk Author agar Author tambah semangat untuk update karya nya dan juga follow akun nya Author,dan semoga yang sedang membaca novel dari Author Rezeki nya bertambah dan bahagia selalu,see you guys dan sekali lagi selamat membaca and happy reading bagi yang sedang membaca.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD