Aku tertegun, tidak bisa berkata apapun setelah ayah ku memaksakan keinginannya untuk menikahi gadis yang tidak aku cintai.
Permasalahan hutang budi di masa lalu, mengharuskan aku untuk menerima pernikahan paksa ini, karena hutang budi ayahku kepada sahabatnya dulu, yang menjanjikan akan menjaga, melindungi dan membahagiakan putrinya.
Ayahku yang membuat janji, tapi aku yang harus bertanggung jawab atas semua janji-janji itu. Tidak adil rasanya bagiku, aku berhak memilih siapa yang akan menjadi istriku nanti, aku ingin menikahi wanita yang aku cintai, tapi sulit, hutang budi yang terlalu banyak memaksa aku untuk menerima semua itu tanpa perlawanan.