Kecewa

1136 Words

Sinar mata bulat Alana berubah galak mendengar penyangkalan Kanaya. Muka gemasnya ikut geram. “Boleh aku bicara sebentar dengan …” Ardan menunjuk Kanaya. “Nggak boleh!” Alana menarik tangan Kanaya untuk berlalu. Sikapnya berubah waspada ingin melindungi. Kanaya tidak menolak mengikutinya. “Kanaya!” seru Ardan. “Nggak ada yang perlu dibicarakan!” Kanaya balas berseru tanpa menoleh. Ardan memanggilnya sekali lagi, tapi tidak mengejarnya. Dari pengalamannya, dia tahu tak ada gunanya mendesak apalagi memaksa wanita ini. Apalagi Kanaya ditemani anak kecil yang rupanya galak minta ampun. Cukup sepertinya bisa berjumpa lagi dengan perempuan yang dulu sangat ditaksirnya. Paling tidak, dia sudah tahu keberadaan Kanaya. Akan diselidikinya lebih detail nanti. Terutama hubungan Kanaya dengan gad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD