Titipan

1444 Words

Kanaya membuka pintu lebar. Dia tersenyum canggung. “Tante Kanaya!” Alana berseru gembira, sementara Marina menatapnya heran. “Kamu yang mengasuh Alana, waktu terakhir dia ke sini kan?” “Iya,” jawab Kanaya sopan. Alana masuk ke dalam. “Tante kok di sini?” tanya Alana. “Iya, sedang bantu bersih-bersih.” Marina melangkah dengan keanggunan yang bersirat angkuh sambil menarik koper beroda ke tengah ruang tamu. Blus hitam mahalnya jatuh sempurna menutup tubuhnya yang langsing, begitu juga celana palazo coklat susunya. “Selain jadi pengasuh, kamu tukang bersih-bersih juga?” Marina memandang berkeliling. Kanaya menelan ludahnya. Dia menahan diri agar tidak memasukkan ke hati ucapan Marina yang bernada merendahkan itu. “Kemana Rahagi? Kok hapenya mati.” “Mungkin karena masih di pesaw

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD