bc

Gadis Satu Milyar

book_age16+
834
FOLLOW
5.2K
READ
HE
forced
arranged marriage
heir/heiress
drama
bxg
witty
office lady
assistant
like
intro-logo
Blurb

Gadis dijual oleh ibu tirinya kepada lelaki hidung belang dan berhasil melarikan diri. Adalah seorang lelaki bernama Leo yang menolongnya saat kejadian itu. Tapi pertolongan itu tidaklah gratis. Ada sebuah perjanjian yang mau tak mau harus dilakukan. Apakah ini seperti dia keluar dari kandang macan, lalu masuk ke dalam kandang singa?

“Hanya jangan melibat hatimu dalam urusan kita.” Begitulah Leo mengatakannya. Dengan begitu, Gadis dan Leo terikat dalam sebuah hubungan yang saling menguntungkan.

chap-preview
Free preview
Part 1. Ketakutan
“Kejar perempuan itu! Dan jangan biarkan dia lolos!” Wanita bernama Gadis Radina itu tampak menyeret langkah kakinya terseok-seok saat orang-orang yang tengah mengejarnya terdengar semakin mendekat. Gaun malam berwarna merah yang dikenakannya diangkat tinggi-tinggi. Sesekali kepalanya menoleh ke belakang dengan ketakutan tak terbendung. Tiga lelaki berpakaian serba hitam tengah mengejarnya, berusaha menangkapnya, lalu akan menjualnya kepada laki-laki hidung belang. Napas Gadis tersengal-sengal, tenaganya hampir habis, dan wajahnya sudah dibanjiri keringat. Gadis tak bisa menghentikan langkah kakinya, atau jika dia tertangkap dia tak akan pernah bisa keluar dari tempat terkutuk itu lagi. Bila itu terjadi, maka sudah bisa dipastikan hidupnya akan hancur berantakan. Selagi sekarang ada kesempatan untuk melarikan diri, maka dia harus pergi jauh dari tempat itu bagaimanapun caranya. “Hei! Kamu! Berhenti di sana!” Suara itu kembali terdengar. Gadis terus berlari menahan rasa sakit kakinya akibat terkilir. Untuk bisa meloloskan diri, Gadis meloncat dari lantai dua gedung yang mengurungnya. Karena aksi heroiknya itu membuat kaki dan beberapa bagian tubuhnya mengalami luka. Gadis terus berlari ke mana pun untuk menghindari para lelaki kekar yang mengejarnya. Ketakutan tidak bisa dihindarkan. Kepalanya menoleh ke sana-kemari mencari tempat persembunyian. Berbelok ke arah kanan dan berhenti di belakang bangunan tak terpakai. Sepertinya itu adalah gudang. Gadis bersembunyi di sana ketika suara langkah terdengar kembali. Dia membungkam bibirnya dengan kedua tangannya agar tidak mengeluarkan bunyi yang tak perlu. “Berpencar. Kita tidak boleh kehilangan gadis itu.” Suara itu terdengar menakutkan di telinga Gadis. Langkah-langkah berat terdengar mendekat. “Apa dia masuk ke dalam gudang?” “Aku juga melihatnya berbelok ke sini tadi.” “Kita masuk.” Jantung Gadis hampir berhenti detik itu juga. Para lelaki itu benar-benar menyisir tempat itu untuk menemukannya. Tanpa berpikir, Gadis memasukkan dirinya ke dalam tumpukan kain hitam entah bekas apa. Debu pun terasa masuk ke dalam hidungnya dan menggelitik indera penciumannya. Mati-matian dia menahan agar tidak bersin. Atau orang-orang itu akan menemukannya. “Dia nggak ada di sini!” “Ayo cari di tempat lain. Kita harus menemukannya.” Keheningan menguasai tempat itu. Membuka kain hitam yang menutupi tubuhnya dan memastikan tidak ada orang, diam-diam Gadis keluar dari persembunyiannya. Berjalan sepelan yang dia bisa dengan menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Mulutnya hampir memekik ketika kakinya tak sengaja menginjak pecahan kaca. Rasa sakit seketika kembali mencuat pada setiap tarikan napasnya. Gadis menangis, tapi ini bukan saatnya dia menunjukkan kelemahannya. Menyobek gaun panjangnya, Gadis membalut telapak kakinya. Gaun yang tadinya menjuntai sampai ke lantai itu kini hanya sampai di bawah lutut. Setelah membebat luka kakinya, Gadis keluar dari gudang menuju parkiran mobil. Menyembunyikan dirinya di antara mobil yang terparkir. Sayang, saat dia tak sengaja menyandar pada salah satu mobil, alarm mobil itu berbunyi dan membuat kekacauan. Mata Gadis terbelalak kaget. Dia segera merangkak kembali untuk menjauh. “Cepat cari dia. Dia ada di antara mobil-mobil itu.” Suara itu kembali membuat Gadis bergetar ketakutan. Tak lama berselang, sebuah suara terdengar. “Itu dia. Dia ada di sana.” Seorang lelaki menunjuk ke arah Gadis. Dia … ketemu!" Gadis gugup luar biasa sehingga dia menabrak beberapa mobil dan suara alarm kembali mengaung membuat tempat itu gaduh luar biasa. Tak ada pilihan lain, Gadis naik ke atas mobil dan membuat mobil-mobil itu sebagai jembatan untuknya agar bisa sampai ke gerbang utama. “Sedikit lagi, Gadis. Sedikit lagi,” gumamnya. Sakit luar biasa tidak dirasa. Yang ada di dalam pikirannya sekarang adalah dia bisa keluar dari tempat itu. Gadis tersenyum saat dia berada tepat di samping gerbang, lantas dia melompat dari atas mobil dan tubuhnya tersuruk ke depan. Gadis kembali berlari dengan sisa-sisa tenaga yang dimiliki. Tapi entah sebuah kesialan atau keberuntungan, tanpa sengaja Gadis menabrak seseorang yang tengah berdiri diam di samping mobil. Posisinya, Gadis sudah berhasil keluar dari gerbang utama gedung tersebut. Beberapa orang masih mengejarnya membuat Gadis tak memiliki pilihan lain selain meminta bantuan kepada lelaki itu. “Tolong! Tolong saya!” Begitu katanya. “Tolong selamatkan saya. Saya mohon.” Ekspresi ketakutan Gadis tak bisa disembunyikan. Sekujur tubuhnya bergetar tak karuan. “Mereka akan menjual saya. Kalau saya tertangkap lagi, saya yakin mereka pasti akan menghajar saya. Tolong! Tolong bawa saya pergi dari sini.” Air mata Gadis berderai menganak sungai. Lelaki itu adalah harapan Gadis satu-satunya yang bisa menolongnya. Gadis menggantungkan hidupnya pada lelaki yang ada di hadapannya. Jika lelaki itu tidak mau membantunya, maka tamatlah riwayatnya. Sayangnya, laki-laki itu hanya diam tak menjawab. Derap langkah kaki kembali terdengar dan hanya sisa lima langkah, Gadis akan kembali tertangkap. Di detik-detik terakhir, lelaki itu memutuskan untuk menolongnya. Pintu belakang terbuka, Gadis didorong masuk ke dalam mobil, lelaki itu menyusul, duduk di belakang kemudi, lalu meluncurlah mobil itu meninggalkan tempat terkutuk tersebut. “Aku selamat. Aku benar-benar selamat!” Gadis tersenyum saat melihat orang-orang jahat yang tadi mengejarnya tertinggal di belakang. Bukan hanya itu, bahkan ada dari mereka yang memukul udara karena tidak berhasil menangkap Gadis kembali. “Ya Tuhan, aku benar-benar selamat.” Gadis menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan mengeluarkan tangis lega. Untuk beberapa saat, dia menikmati perasaan amannya sebelum matanya kembali terbuka dan menatap ke arah lelaki yang tengah fokus mengemudi tersebut. Ekspresi wajahnya dingin, sesekali rahangnya terlihat mengetat erat. “Terima kasih, Pak,” ucap Gadis dengan tulus memecah kebisuan. “Terima kasih karena sudah menolong saya.” “Ke mana?” tanya lelaki itu dengan suara beratnya. “Ke mana saya harus mengantarkanmu?” Gadis terdiam tak bisa menjawab. Dia membeku di tempatnya dengan tatapan lurus pada wajah lelaki itu. Mereka sudah ada di jalanan kota dan indahnya lampu-lampu jalan tak membuat perhatian Gadis teralihkan. Kini dia berpikir, ke mana dia harus pulang. Dia sudah tidak memiliki apa-apa. “Saya tidak memiliki rumah,” gumam Gadis setelahnya. “Saya tidak tahu harus pergi ke mana,” lanjutnya dengan sedih. Lampu lalu lintas berubah merah dan mobil berhenti. Lelaki itu menatap Gadis lewat kaca spion. Tampak jelas raut sedih yang ditunjukkan oleh gadis itu. Namun, tak lama dia bersuara. “Tidak apa-apa. Bapak bisa menurunkan saya di depan sana.” Gadis menyematkan senyum kecil yang menyedihkan. “Bapak sudah menolong saya lari dari orang-orang jahat itu. Itu sudah lebih dari cukup.” Gadis tahu, setelah ini dia mungkin akan menjadi gelandangan, tapi itu akan lebih baik dibandingkan dia harus terjebak dengan lelaki hidung belang dan dijadikan b***k nafsu mereka. “Keluar!” perintah lelaki itu setelah mereka sampai di sebuah rumah mewah. Gadis tak bisa menutupi ekspresi gugupnya. Matanya nyalang menatap ke segala penjuru tempat itu. “Saya bisa membantumu. Tapi tentu, itu tidak gratis.” ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.5K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.8K
bc

My Secret Little Wife

read
96.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook