bc

Mountains of Lies (Indonesia)

book_age16+
713
FOLLOW
7.1K
READ
love-triangle
contract marriage
reincarnation/transmigration
time-travel
love after marriage
arranged marriage
royalty/noble
drama
bxg
spiritual
like
intro-logo
Blurb

Apakah kamu pernah merasa bahwa tidak ada yang bisa mengerti dirimu?

Apa kamu pernah merasa tidak berarti dan selalu diremehkan?

Apa kamu pernah ingin melarikan diri dari semuanya?

“Hidup segan, mati pun tak mau!”

Itulah yang ada di pikiran Viona Kanzack,

gadis Indonesia berumur dua puluh tiga tahun penggemar drama romansa sejarah Tiongkok itu.

Tetapi, siapa sangka, kehidupan yang menyedihkan itu berubah ketika dia tiba-tiba mati karena tercebur ke danau?

Kematian yang konyol, tenggelam dalam keadaan sendiri dan belum menikah!

Saat membuka mata, bukan akhirat yang ditemuinya,

tetapi interior kamar seperti yang biasa dia lihat di drama roman sejarah kesukaannya dan ingatan asing tentang seorang gadis bernama Liu Bai, putri tunggal Perdana Menteri Kanan Dinasti Xia.

Hei, bukankah dalam Islam reinkarnasi tidak ada? Lalu bagaimana dia harus menjelaskan situasi yang terjadi padanya?

Kehidupan seorang gadis biasa bernama Viona Kanzack berubah 180 derajat sejak hari itu.

Mampukah Viona Kanzack menemukan alasannya hidup kembali?

chap-preview
Free preview
The Dream
Kata orang, perjalanan waktu itu tidak mungkin. Kata orang, wormhole itu mustahil. Tetapi manusia hanya memakai 10% dari total 100% potensi otaknya. Penemuan yang ditemukan sepanjang sejarah manusia masih sedikit, sedang semesta tidak terbatas dengan misterinya.  Masih banyak yang belum ditemukan, masih tersisa sejuta kemungkinan. Dan tentu, ketidakmungkinan bisa saja menjadi suatu kemungkinan.  Kisah ini, berasal dari ketidakmungkinan. Pergilah ke luar, jelajahi dunia. Mungkin, siapa tahu kita akan menemukan ketidakmungkinan-ketidakmungkinan yang terjadi karena keajaiban .... ****** Seribu tahun yang lalu di dataran luas di simpang barat Sungai Huangho,  di tengah jalur sutra yang tersohor, berdiri sebuah dinasti kecil yang cukup kuat hingga menggetarkan musuhnya. Negeri kecil ini adalah negeri para pejuang, negeri para penunggang kuda handal dan negeri yang memberi kebebasan pada para perempuan untuk mengangkat pedang dan pergi berperang.  Negeri ini juga maju di bidang seni musik, literatur dan arsitektur hingga disebut dengan negeri yang “Bersinar dan berkilauan”. Negeri kecil yang dahulunya adalah negeri bawahan dinasti tetangganya yang tersohor --Dinasti Song-- ini kemudian merdeka dan berjaya karena ketangguhan dan keberanian pendekar bernama Li Yuanhao. Li Yuanhao kemudian mengangkat diri menjadi kaisar dan menciptakan dinasti baru bernama, Daxia / Xi Xia. Daxia kemudian menjadi satu diantara tiga dinasti besar dan berpengaruh di Tiongkok kala itu. Negeri yang berbatasan dengan Dinasti Liao di timur dan Dinasti Song di tenggara. Orang-orang Dinasti Song menyebutnya Xi Xia yang berarti Xia Barat. Tetapi orang-orang negeri ini menyebut negeri mereka, Daxia yang berarti Xia Yang Agung.  Li Yunhao kemudian mengganti marganya menjadi Xia, mengambil nama dari dinasti pertama Tiongkok, Dinasti Xia Yang Agung.  Xi Xia memang sebuah negeri dengan wilayah kecil, tetapi musuhnya --Dinasti Liao-- yang lebih besar dalam hal wilayah, tidak pernah bisa mengalahkan pasukan Xi Xia yang kuat, tangguh, dan dipimpin oleh para Jenderal Besar yang handal. Salah satu Jenderal Besar itu kini sedang berada di tepi tebing tinggi di Gunung Lu Long dengan mata kosong dan menatap ke hamparan daratan di bawahnya.  Rambut panjangnya mencapai lutut, tak terawat, hanya dibiarkan menjuntai dan tertiup angin pegunungan yang kencang. Mata kosong itu hampa tanda-tanda kehidupan.  Kemudian langit menghitam dan angin bertambah kencang. Detik itu, saat dia berbalik, dia melihat bayangan samar yang selalu muncul di mimpinya .... ***** Viona memandang sekitarnya. Pohon yang tinggi, langit yang cerah tanpa awan, burung-burung yang berterbangan. Kupu-kupu yang terbang rendah menghampirinya seolah meminta untuk dikejar. Kupu-kupu berwarna biru gelap itu kemudian terbang menjauhinya. Dia berusaha mengejar kupu-kupu itu.  Terus mengejar tanpa melihat suasana di sekitarnya sudah berganti.  Langit yang menghitam, angin yang bertambah kencang. Dia tersadar saat kupu-kupu itu hinggap di tangan seseorang. Dia menengadahkan kepalanya, menatap orang yang berada di hadapannya. Seorang laki-laki berwajah tampan, tinggi dan berambut panjang. Rambutnya yang sepanjang lutut itu terlihat tidak terawat. Pakaiannya yang terbuat dari sutra itu berkibar, pakaian yang jelas sekali bukan pakaian modern.  Dia tersenyum pada Viona. Kemudian tiba-tiba air mata mengalir di pipinya. Kesedihan, rasa kehilangan, rasa sakit dan penyesalan terpancar di matanya.  Dia mengucapkan dua kata. "Liu Bai!"  Viona belum sempat mencerna dua kata itu saat dia kemudian ditarik paksa ke alam sadarnya.  Bunyi alarm memenuhi ruangan.  Dia langsung terduduk. Menoleh ke kanan dan ke kiri, kemudian menatap kedua tangannya.  "Semua itu, mimpi? Siapa laki-laki itu? Dan apa yang dikatakannya?" Dia baru saja mengalami mimpi itu, tetapi wajah lelaki itu sudah samar di ingatannya.  Viona kembali menoleh ke kanan-kirinya. Dia masih ada di penginapan yang disewa ia dan teman-temannya. Teman-temannya masih tertidur.  "Haaahh ...." Entah kenapa dia merasa lelah sekali. Seperti telah mengalami kejadian yang benar-benar menguras tenaga. ***** Aku hanya ingin bisa mencintai dan dicintai dengan tulus. Aku hanya ingin dimengerti. Aku hanya tak ingin ditinggal sendiri. Hanya itu.. Indonesia, tahun 2019. Dingin, namun hangat. Ujung-ujung jemari kaki yang menyentuh permukaan air danau itu terasa dingin. Tetapi udara hangat mentari yang mulai beranjak naik, menyelimuti tubuhnya. Viona Kanzack, gadis muslimah berkacamata itu memperbaiki jilbab putihnya yang tertiup angin. Saat dia membuka matanya tadi, dia merasa aneh. Entah kenapa dia ingin sekali duduk di dermaga danau yang luas ini. Padahal seumur hidup dia sangat takut dengan air yang tenang. Dia takut kalau-kalau nanti muncul anakonda atau buaya besar seperti di film-film kesukaan papanya yang dia tonton saat kecil. Tapi pagi ini, dia pergi sendiri ke danau belakang penginapan. Ya, dia dan teman-teman seangkatannya sedang berlibur di sebuah penginapan yang mereka sewa bersama untuk merayakan kebahagiaan Naomi, gadis paling populer yang dilamar pengusaha kaya.  Ah ... menikah. Baru saja dia merayakan ulang tahunnya bulan April ini. Kemarin lusa. Di usianya yang ke-23 tahun ini, Viona masih ingin bermain-main. Dia masih tidak ingin dan tidak bisa mempercayai makhluk yang bernama laki-laki untuk menyerahkan seluruh kehidupannya. Pagi ini sepertinya teman-temannya akan bangun kesiangan karena malam harinya mereka begadang. Mungkin pukul sepuluh mereka akan bangun. Jadi wajar saja lingkungan ini sangat sepi.  Viona tidak menyangka jika tiba-tiba kesunyian itu kemudian terganggu oleh bunyi teriakan dan suara roda yang melaju kencang di atas papan kayu dermaga.   "Kaaak!! Tolong!! Tolong!!! Rem sepeda Adi gak mempan!!!" Seorang anak laki-laki berusia sekitar  tujuh tahun terlihat panik saat sepedanya hilang kendali. Viona sontak berdiri untuk mencegah sepeda itu jatuh ke danau di belakangnya. Tapi tidak mempan, kecepatan sepeda itu ditambah rem yang blong, membuat Viona malah terseret ke belakang.  'Bagaimana ini ... aku tidak kuat!!!' BYURRR!!! Viona jatuh ke dalam danau terlebih dahulu. Terlempar jauh dari dermaga.  'Ya Allah bagaimana ini! Aku tidak bisa berenang ... air danau ini sangat dingin hingga membuatku menggigil.' Air danau yang memasuki rongga hidungnya membuat hidungnya sakit, terasa panas hingga perih. Viona berusaha menggerak-gerakkan kaki dan tangannya. Tapi percuma, dia tidak punya kemampuan berenang sama sekali. Air danau mulai menyumbat hidungnya, memenuhi mulut dan tenggorokannya, membuat matanya terasa perih. Kakinya tiba-tiba kram. Mati! Apa ini akhir hidupnya? Di sini? Di tempat sepi tanpa siapa pun? Tenggelam? Tenggelam karena terdorong sepeda anak kecil?  'Kenapa konyol banget akhir hidupku!' Viona tidak bisa lagi bertahan, air yang memenuhi hidungnya, membuat paru-parunya terasa ditekan. Sesak. Dia tidak bisa bernapas. Kacamatanya sudah hilang entah kemana. Buram. Dia hanya bisa pasrah sambil menatap cahaya matahari yang terlihat samar-samar di permukaan danau.  Semakin jauh ia tenggelam, semakin deras suara gemuruh air. Suara yang didengarnya hanya suara melengking air yang membuat telinganya sakit dan tuli.  Dia merasa tak berdaya. Dingin, dingin sekali hingga tulangnya seperti ditusuk seribu pedang. Paru-parunya perih sekali. Matanya sudah tidak kuat untuk dibuka.. Kesadarannya sedikit demi sedikit hilang. Ingatan-ingatan masa lalunya terpampang satu demi satu. "Sudah berulangkali mama bilang, kamu itu anak perempuan! Tapi selalu melawan mama!" "Tapi Ma ..!" "Kamu memang anak yang suka melawan! Tidak tahu diuntung! Kerjaannya tidur terus! Kamu tidak pernah membantu mama, tidak pernah memikirkan mama! Mulai sekarang urus dirimu sendiri! Mama gak mau mikirin, kamu mau makan mau tidak, terserah!" "Mama ...." Air matanya menetes bercampur dengan air danau. Dia memang bukan anak yang berbakti, dan tidak pernah pantas mendapatkan kasih sayang mamanya. Anak yang tidak tahu diri. Meminta maaf pun seperti tak ada artinya.  Mungkin ini akhir yang tepat untuknya. Di sini, sendiri, dingin, tanpa ada yang tahu, tanpa bisa berkata maaf, dan tanpa bisa berkata selamat tinggal. Mungkin jika dia matipun dia tak akan pernah dirindukan. Dia menutup matanya. Membiarkan tubuhnya terseret sedikit demi sedikit ke dasar danau. 'Lagipula apa yang aku takutkan, hidupku tak pernah memberi arti dan manfaat apapun pada orang lain. Dan tidak pernah ada seorangpun yang mengerti aku di dunia ini. Setiap kebaikanku tak pernah dianggap. Bukankah kematianku hanya mengurangi beban orang lain?' ******

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.6K
bc

DIA, SI PREMAN KAMPUSKU ( INDONESIA )

read
471.3K
bc

MY ASSISTANT, MY ENEMY (INDONESIA)

read
2.5M
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.5K
bc

HELP ME - BAHASA INDONESIA (COMPLETE)

read
10.0M
bc

Perfect Honeymoon (Indonesia)

read
29.7M
bc

Chain Of The Past ( Indonesia )

read
4.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook