Dimata Andra, perempuan itu lebih dari sekedar orang yang mengajarinya mata pelajaran inti di sekolah. Perempuan itu, Agatha namanya, guru dari semua guru yang paling diingatnya seumur hidup dan ilmu yang paling Andra pahami dari perempuan itu adalah bagaimana cara mencintai Agatha.

Kisah ini sederhana, tentang pencarian jati diri seorang Arjuna Bagas Putra. Arjuna sangat mencintai dirinya, karena ia merasa di dunia ini tidak akan ada yang mencintainya lebih dari dirinya sendiri. Laki-laki yang bertingkah feminim itu suka dengan segala hal yang berkaitan dengan perempuan dan suka menyendiri tanpa ingin memiliki teman. Ia hanya nyaman hidup seperti itu. Hidupnya adalah monokrom sampai Rinjani Maheswari datang, memberi warna yang lain dan mengisi hari-harinya. Aruna tak pernah mengira, bahwa disaat banyak orang memunggunginya, hanya Rinjani yang diam-diam berjalan di belakang punggungnya. Rinjani selalu melindungi Arjuna. Hingga Arjuna pada akhirnya sadar, bahwa seharusnya ialah yang melindungi Rinjani.

Pepatah bilang, semakin tinggi sebuah pohon, maka semakin kencang anginnya. Ketika Arion dan April mulai menginjak babak baru. Mereka telah sepakat untuk meninggalkan luka lama. Luka tersebut akhirnya sembuh, dan keduanya sama-sama berjanji tidak akan ada lagi luka-luka selanjutnya. Lagi. Tapi rupanya mereka berdua lupa, bahwa menikah dan hidup bersama tidak selalu berarti akan menjadi akhir bahagia yang sesungguhnya. Mereka masih harus berjuang untuk tetap percaya, tetap bersama dan bertahan melewati jalan terjal dalam babak baru itu. Hingga sampai pada akhirnya titik dimana mereka mulai rapuh. Jika, di masa lalu Arion yang hampir pergi. Akankah Arion benar-benar pergi dan tidak akan kembali?

Apriliona Alessandra mengira bahwa hidupnya utuh semenjak Arion Ridaswara masuk dan menyelinap di kehidupannya yang sederhana. Arion menjadikannya seolah perempuan paling beruntung karena telah memiliki laki-laki itu. Masa sekolah mereka penuh dengan harapan dan angan-angan akan masa depan, berjanji bahwa mereka akan terus bersama sampai akhir. Namun, dua anak manusia ini terlalu naif. Kenyataannya, yang datang tidak selamanya menetap dan yang pergi tidak selamanya menghilang. Mereka belajar, bahwa ini bukan tentang siapa yang lebih dulu datang. Namun, siapa yang lebih lama bertahan dan tidak pergi.

Semua orang tahu siapa Rafka Adhitama. Dara Aretha juga tahu. Hanya sekedar tahu, tapi tidak saling mengenal. Namun Rafka tidak pernah tahu, bahwa Dara adalah salah satu perempuan yang berada di sekolah yang sama dengannya. Mereka tidak berencana terlibat satu sama lain. Dara juga tidak mau dan tidak akan pernah mau mengenal Rafka. Ketika Rafka yang arogan, dingin, kasar dan tempramen itu menjadi daya tarik semua perempuan di sekolah, Dara tidak menaruh perhatian pada laki-laki itu sama sekali. Tapi sekali Dara berurusan dengan Rafka, hidupnya tidak pernah tenang semenjak hari itu.

Ngomong-ngomong, ini adalah sebuah cerita klasik, tentang dia yang buta dan dia yang tak sempurna. Ketidaksempurnaan itulah yang menyatukan mereka untuk mengisi ruang kosong satu sama lain. Mereka adalah dua anak manusia yang merasa cukup bahagia karena pernah berbagi tawa yang sama sehingga merasa utuh. Bagaimanapun, takdir selalu ingin ikut campur dalam kehidupan setiap manusia, dua anak manusia ini pun demikian. Mereka dipertemukan oleh takdir, dan dipisahkan pula oleh takdir. Namun mereka sama-sama berjanji, untuk saling menemukan kembali entah siapapun yang lebih dulu, dan dimanapun itu.