My Cat-Daddy Boss

Selama seperempat abad hidupnya, baru kali ini Sybil menginjakkan kaki ke sebuah pesta mewah yang diadakan oleh kalangan crazy rich. Dan pesta yang dihadiri Sybil sekarang membuatnya merasa takjub sekaligus salah tempat. Gimana ya, Sybil benar-benar belum pernah datang ke pesta ulang tahun yang semua tamunya berpakain formal dengan gaun dan jas mahal, datang dengan mobil seharga miliaran, dan berbincang antara satu sama lain tentang saham atau tentang liburan dengan yacht mewah keliling perairan Pasifik. Sybil boro-boro pernah datang ke pesta seperti ini sebelumnya. Pesta ulang tahun terakhir yang dihadirinya saja merupakan pesta ulang tahun temannya yang diadakan di sebuah restoran sushi yang ada di mall. Tidak ada pakaian mewah seharga puluhan juta, adanya cuma pakaian santai sepulang kuliah. Jangankan pula pergi naik mobil mahal, mereka justru naik taksi online ramai-ramai supaya patungan ongkosnya murah. Dunia yang sedang dihadiri Sybil sekarang benar-benar berbeda dengan dunia asalnya. Andai saja ia tidak bekerja dengan David Almero Wicaksono, si crazy rich yang mengadakan pesta ini, ia pasti tidak akan bisa menghadiri pesta semacam ini seumur hidupnya. Walau sebenarnya Sybil mager juga sih. Habisnya seharian ini ia benar-benar lelah mengejar Roxy, kucing rag doll milik David yang lagi kumat tidak mau makan. Tangannya juga lecet semua karena dicakar oleh Oleo, kucing british short hair yang juga milik David, yang ngamuk waktu Sybil mau menggunting kukunya yang sudah tajam. Dan masih banyak lagi ulah kucing-kucing David yang lain. Karena itu, ketimbang menghadiri pesta, rasanya Sybil lebih memilih pulang ke rumah dan langsung tidur. Atau bersantai sambil nonton drama Korea buat lihat Lee Minho kesayangannya.  Hanya saja, David sudah mengundangnya secara khusus untuk datang, bahkan sampai menyiapkan dress segala untuknya. Sybil mana bisa menolak kalau sudah begitu, kan? Jadilah sekarang dirinya berdiri di sudut dekat kolam renang yang ada di pool party ulang tahun David. Pegawai David yang lain memang ada juga yang diundang, tapi karena mereka bekerja di kantor sementara Sybil di rumah David, jadinya Sybil tidak terlalu akrab dengan mereka dan berakhir sendirian tanpa teman. Sybil sedang menguap sambil menutup mulutnya ketika tiba-tiba saja David yang entah datang darimana, menggandeng tangannya dan menariknya pergi dari tempatnya semula. "Mr.David, kita mau kemana?” tanya Sybil yang terkejut karena tingkah David yang tiba-tiba itu. "Shht.” Sambil menoleh pada Sybil, David meletakkan jari telunjuknya di bibir. “Diem dan ikut aja. Terus jangan panggil saya Mister.” Sybil mengernyit. “Terus panggil apa?” "Baby.” HAH?! Sybil rasa David ini sedang tipsy, atau bahkan bisa dibilang mabuk karena perkataannya tadi jelas saja melantur. Mikir aja deh, atas dasar apa Sybil harus memanggil bosnya sendiri dengan sebutan baby? Dan juga, selama ini David maunya dipanggil hanya dengan sebutan MISTER. Jadi, tidak heran kalau Sybil sampai terheran-heran. David baru berhenti berjalan ketika mereka sudah sampai di venue tempat yang menjadi pusat pesta ulang tahun ini. Mereka berdiri tepat di sebelah kue ulang tahun bertingkat milik David yang lilinnya belum menyala dan kuenya juga belum dipotong. Sybil dibuat melotot terkejut ketika David tiba-tiba berganti dari menggenggam tangannya jadi merangkul pinggangnya. Ia menatap David horror, like seriously WTF??? Kelakuan David ini membuat mereka jadi pusat perhatian semua orang yang ada disana. Beberapa di antara mereka bahkan terkesiap. "Halo epribadehhh! Maaf ya udah buat kalian nunggu lama." David menyapa ceria semua tamu-tamunya, sedangkan Sybil hanya bisa berdiri kaku. "Jadi, malam ini, selain mau ngerayain ulang tahun gue yang ke tiga puluh dua, gue juga mau ngumumin sesuatu yang penting.” Jantung Sybil mulai berpacu cepat. Ia masih tidak mengerti dengan situasi ini. Sesuatu apa yang ingin diumumkan oleh David dan apa hubungannya dengan merangkul erat pinggang Sybil begini?  Sumpah, Sybil ingin lepas dari rangkulan David, namun tubuhnya seolah kaku tidak bisa bergerak dan ia juga takut membuat David marah atau malu kalau sampai melakukan suatu tindakan yang salah. Selain itu, rangkulan David cukup erat meski ia terlihat sangat santai. Semua yang ada di pesta ini pun jadi diam, memberikan perhatian penuh pada David, dan menunggunya mengumumkan apapun itu yang ingin diumumkannya. Mereka semua jelas penasaran. “Ini bisa dibilang berita bahagia, tapi untuk satu dan lain hal, selama ini gue memutuskan untuk menutupinya. Tapi berhubung malam ini tuh hari yang spesial buat gue, jadi gue mau mengumumkan ke kalian semua kalau, " David menatap Sybil yang ada di sebelahnya sebelum melanjutkan, “sebenernya, diam-diam gue udah nikah lagi. And this beautiful woman...is my wife." JEDER. Otak Sybil seolah error selama beberapa saat karena memproses omongan David barusan. Apa katanya tadi? Istri? Hah? Sejak kapan? Sybil betulan bingung harus bagaimana. "Iya, iya, gue tau ini mengejutkan banget. Tapi kenyataannya begitu guysss. So, please cheers for us and wish our marriage well." Dan lebih bingung lagi ketika David mengatakan itu, yang kemudian dilanjutkan dengan satu ciuman yang mendarat di bibir Sybil.  Tubuh Sybil rasanya langsung lemas. Entah karena semua mata yang memandang padanya dan David saat ini, atau pada situasi yang tidak dimengertinya ini, atau justru pada ciuman David yang membuatnya hilang akal, geram, sekaligus ingin menangis. ARGH, DAVID b******k! Sybil baru ingat, itu adalah ciuman pertamanya.