bc

cinta sederhana

book_age18+
223
FOLLOW
1K
READ
wife
husband
classmates
roommates
friends
like
intro-logo
Blurb

Dali adalah seorang barista yang umurnya udah mencapai kepala tiga

Kehidupannya berubah semenjak mengenal dini gadis bandung adik dari sahabatnya

Mereka bertemu di mall yang sama

Seiring berjalanya waktu rasa cinta mereka pun tumbuh bak tanaman yang selalu di pupuk.

Namun hidup tak selalu mudah akan selalu ada rintangan dalam setiap menggapai kebahagian.

Dini yang kabur dari rumah orang tua, yang mau di jodohkan dengan seorang pria tua, yang membantu perekonominan keluarga.

Mengetahui wanita yang mau dinikahinya kabur, calon suami dini pun gusar, dia memeritahkan anak buahnya untuk mencari dini.

Apakah dini bisa kabur dari pria itu, dan bisa menemukan cinta sejatinya.

Dali mengetahui kehidupan stela secara detail, setelah makan malam bersamanya, stela sangat sedih ketika dia sedih teringat adeknya yang pergi hilang begitu saja.

Dani berperan penting dalam pejodohan dini, dia tidak tega melihat adek terus mengurung diri hingga dia membantunya

Dan masibanyak lagi karakter lainya

********

pintu kamar ku terbuka dari luar, ibu langsung masuk menghampiriku,

"Calon suami mu udah datang, ayo temui dia" kata ibu sambil menuntunku membawa keruang tamu menemui pria yang belum pernah sam sekali aku lihat, namun pria itu sebentar lagi akan jadi calon suamiku,

Sesampai di ruang tengah, aku celingukan mencari calon suamiku, aku hanya meliahat pria asing berbadan tambun, berperut buncit, mukanya tembem di hiasi kumis tebal yang melingkar di atas bibirnya, walau keliahatanya udah berumur namun pakainya sangat rapi mengabarkan orang yang memiliki harta berlimpah sedang duduk mengobrol dengan bapak sambil senyum senyum.

Ketika pria tua melihat ku keluar dari kamar, matanya menatap tajam kearah ku, seperti singa yang siap menerkam mangsanya, bahkan sesekali terlihat menelan ludah, entah apa yang ada di pikiran bapak bapak ini.

"Dini ayo salam dulu sini, sama calon suami mu" kata bapak sambil melambaikan tangannya memangilku untuk mendekatinya.

Bak tersambar petir disiang hari bolong aku tidak percaya ternyata pria tua yang seharunya menjadi kakekku, malam ini dia akan melamarku bahkan mungkin beberapa minggu lagi akan tidur bersamaku, otak kupun terus mengandai andai sehingga kedua lutut ku terasa lemas, namun aku tetap berusuha berjalan menuju ke arah bapak.

Aku pun menyalami calon suami pilihan orang tuaku, setalah bersalaman lalu aku duduk di samping bapak.

********

"Sekali lagi aku minta maaf ya stel" sambil merapatakan kedua tangan ku lalu menaruhnya di atas kepala persis seperti sahaya meminta ampun dari rajanya.

"Gue akan maafin lu, kalau lu besok malam jemput gue, buat makan malam" ketus stela.

Mendengar permintaan nya aku pun setuju.

"Siap tuan putri, udah ya jangan ngambek lagi, meski belum memaafkan, setidaknya mukanya jangan di tekuk, nanti cantikmu hilang loh" ledek ku sambil menegakan badan lalu menaruh tangan kanan di pelipis.

"Awas kalau lu gak datang, nanti beneran gw black list lu" ancamnya sembil mengepalkan tangan lalu meninju dadaku.

Aku cuma seyum kecut menahan rasa sakit.

"Itu baru pemanasan, kalau gak datang akan kupatahkan sampe tulang rusukmu" kata dini sambil meningalkan ku yang masih meringis kesakitan.

chap-preview
Free preview
pertemuan
Aroma kopi yang hanya menghiasi rongga hidung selalu menjadi rutinitas hari mulai dari jam 09:00 sampai 16:00. "Latte dan esprosso mas satu kak " pinta teman yg di samping " siap " sahut ku enteng Dan langsunng memasukan kopi robusta ke grinder dan memanaskan air secara pas setelah sesuai panasnya akupun menuangkan ke cangkir dan menuang s**u yg sedari tadi udah siap Setelah sesuai aku menyimpan d nampan untuk di antar ke pemesan Jam 12.00 aku menuju kamar mandi untuk wudhu sebelum mengisi perut aku menunaikan sholat dulu. Ketika hendak keluar mushola dan duduk memakai sepatu " kak dali yang skolah di sma ss kan " Seketika nengok keatas memperhatikan seksama terlihat wanita yang mukanya basah dan krudungnya yg sedikit terbuka setelah sekian lama aku memperhatikan aku bingung karna aku gk ingat Ini dali kan " tegasnya sambil memastikan "Iya kamu siapa ya ? " balas ku heran " aku dini adik kelas mu, gk nyangka bisa ketemu di sini " "Oh dini adiknya deni ya ?" "Iya kok bisa ktmu disini ya emng kk kerja d mall ini jg ? " tanya nya "Aku kerja disini d lantai tiga km jg kerja disini kah ?" Balasku " iya aku baru kerja disini di lantai dasar senang bisa ketemu kk lagi oya aku sholat dulu ya kak" " iya " jawab ku singkat sambil berdiri merapihkan baju ku lalu menuju kantin leraknya tidal jauh dari mushola Sambil berjalan aku merasa heran kok dia bisa bisanya kerja d mall ini bukanya dia udah nikah dg pria pilihan orang tua yg sangat mapan kok mau kerja d mall padahal gk kerja jg harta suaminya gk akan habis 7 turunan ah ngapain jd mikirin istri orang makan dulu biar pikirinya fositif Setelah makan aku lanjut kerja sampei jam 17.00 Jam 17.15 setelah ngerapihin barang2 aku turun kelantai bawah untuk pulang ke kekontrakan untuk istrihat supaya besok kerja fit lagi Sebelum ke kontrakan aku mampir dulu ke mini market untuk membeli keperluan ku yg udah habis Pas buka pintu alfa " Kalau udah di scan gk bisa di cancel mbak makanya sebelum belanja pastiin dulu punya duit atau gk " suaranya pelan tapi sangat jelas karna jarak pintu dan kasir begitu dekat "Maaf mbak beneraan dompet saya hilang" balas wanita yang berdiri tidak jauh dekat kasir " kalau gini jadi kami karyawan yang harus bayar ganti rugi" cetus mbak kasir " beneran mbak saya gk tau kalu dompet saya hilang maaf banget ya mbak" "Makasnya kalau gk da uang jangn sok sokan belanja kalau gini jadi kami yang repot " Mendengar ribut2 aku menghampiri kasir yang letaknya tidak jauh dari pintu "Maaf kak ada ini kok ribut ribut " tanya ku sambil menatap mbak kasir "Ini loh kak da orang belanja tapi gk mau bayar mana udah d scan lagi klau gini kan karyawan yg harus bayar " jawab nya cetus "Oya kalau boleh tau emang berapa totalnya kak?" Tanya ku lagi "Totalnya 187.800 kak, emang kenapa ? " tanya sambil menatap ku "Ya udah aku bayarin kak" jawabku sembari ngeluarin uang pecahan seratus ribu 2 lembar Sontak wajah si mbak kasir kaget tak mengira aku akan berbuat seperti itu " gpp ambil ja kak " sambil ku letakan uang di meja kasir "Oya makasih kak, uangnya 200000 kembali 22.200 yang dua ratusnya mau d sumbuangin ke yayasan kak " sambil menoleh ku Di tanya gitu aku langsung nganguk tanda setuju "Ini kembalian 22.000 gak sekalian rokok, korek, atau pulsanya kak " sambil menaruh uang kembalin d atas meja . "Engak " jawab ku sambil senyum "Oya ini belanjanya kak, makasih udah udah berbelaja disini " sambil manaruh tanganya d depan d**a khas kasir mini market "Ini kak belanjaan" sambil menyerahkan ke wanita yang nunduk dari tadi "Makasih kak " sambil menoleh dengan mata sendunya "Dini" gumam ku dalam hati berbeda dengan raut wajah ku yg seolah tidak mengenalnya Setelah selasai membeli kebutuhan ku di kontaran aku menuju parkiran untuk lanjut pulang "Kok blum pulang din" sambil menghetikan otor di depan cewek yg td ada di depan kasir Dia cuma nunduk malu "Ini udah sore loh bntar lagi magrib gak baik cewek kluayuran d waktu senja" kataku "Dompet aku ketingalan kak hape jg lowbet mana kontraka aku masih jauh" jawabnya tanpa memalingkan wajah yang sedari tadi menunduk "Ya udah kalau kamu mau aku anter kebetulan aku bawa dua helm" sambil menyerahkan helm Dini tertegun binggung antar nolak atau tidak "Ayo ntr keburu magrib lebetulan kita kan searah" tegasku Sambli tetap menunduk dia ambil helm lalu memakai nya "Beneran ini tidak merepotkan kak?" Tanyanya ragu " udah jangan kemana2 ngomonya ayo naik" Setelah naik motor aku kick motor melaju arah selatan menyusuri jalan yang lumayan padat. "Arihin ya jalan nya kan aku aku gak tau rumah kamu" Sesampai di gerbang kosan aku langsung pamit pulang supaya tidak telat sholat berjaamaah magrib biar bisa silaturahmi memngingat kalau waktu kerja susah buat kumpul ma warga sekitar. Sesampainya d kontrakan aku buru buru memberesihkan badan dan menuju ke masjid untuk melakukan sholat berjamaah karna cuma ini bisa melakukan silaturahmi dengan warga sekitar Selasai sholat aku langsung membeli makanan untuk makan malam setelah makan lalu ngecek kerjaan sampingan sudah sejauh mana perkembanganya sampe jam 20.00 mataku mulai berat dan langsung merbahkanya d kasur busa ukuran 1,5mx2m itu sampe aleram subuh membangunkan ku dari mimpi mimpi biasa aja, setelah bangun langsung menyiram badan ku dg air dingin biar fresh untuk menjalani rutinitas yang membosankan Setelah mengikuti kuliah subuh yang rutin di adakan di masjid dekat kontran aku menuju langgan tukang nasi uduk di dekata masjid "Biasa bu pake gorenganya dua" sambil duduk di banguk plastik yang udah cekung kedalam "Siap bang " jawabnya sambil menyiapkan nassi ke piring di taburi bawang di hiasi toping tempe, telur dadar, telur balado ditambah gorengan lalu di simpan di atas meja panjang di tutup stiker rokok itu "Silahkan bang " ucapnya Tak pikir panjang aku langsung menambah sambel kacang ke nasi ku melahap nikmat yang tiada tara udara yang masih segar suara bisang yang belum terlalu menamani sarapan ku Setelah selelasai sarapan dan membayarnya aku langsung menuju ke kontrakan menyalakan laptop memutar musik sambil ngerapihin kerjaan sampingan yang sejak lama aku geluti Tring Nada pesan logo biru telepon ku berdering menujukan pesan masuk Setelah ku buka ternyata pesan dari pak Andri team broker atau plantran ku " pagi pak dali hari ini klien kita ada transaksi doakan ya semua lancar semoga ada rejeki kita bersama" "Amin pak" jawab pesan ku singkat karna kita menggeluti dunia bisnis ini udah lumayan lama jadi tidak terlalu berangan2 semua yang ada di team sadar diri kita cuma modal dengkul dan relasi saja cuma ngandelin pertolangan yang kuasa dan keberentungan saja kadang si pemilik property kalau udah laku malah ngilang bak di telan bumi tanpa memberikan komisi kita terlebih dahulu Jam 8.00 aku menuju tempat kerja yang letaknya di daerah tamrin itu Setelah sampe mall aku langsung masuk "Kak" suara wanita memangil tapi aku terus berjalaan karna di sini semuanya d panggil "kakak" "Kak dali" seketika aku menoleh ke samping da seorang wanita menghampiri ku sambil napasnya ter engah2 "Iya ada apa din" tanyaku sambil menatap "Aku mau ngembaliin uang yang kemarin" sambil menyerahkan uang pecahan merah dua lembar "Apa2an nih di udah pakai aja aku kemarin ikhalas kok bantu kamu" jawab ku "Iya kak makasih banget buat bantuanya kemarin tapi tolong terima uang ini" paksanya "Kamu tuh adiknya shabat aku jangan gitu, udah simpan aja buat keperualan mu yang lain" pintaku "Ya udah aku ke atas dulu lain kali kita sambung lagi udah siang nih " sambil jalan menuju lift meningal dini yang masih berdiri sambil bengong

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
95.9K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook