Loving the PastUpdated at Oct 19, 2022, 16:14
“Aku mohon, Rama ... lupain aku.”
Seorang gadis cantik yang rambutnya dikuncir dua itu terus memohon kepada seorang laki-laki yang saat ini ada di hadapannya.
“Nggak mau! Aku nggak akan lupain kamu, apalagi sampai tinggalkan kamu!” teriak Rama, yang terus kekeuh pada pendiriannya.
Tak lama dari itu, si gadis cantik berkuncir dua langsung pergi begitu saja, tanpa menghiraukan suara-suara yang terus memanggilnya.
“Tidak ... kamu jahat! Aku nggak mau jatuh cinta lagi!” Lagi dan lagi seorang Rama berteriak, hujan turun seakan-akan mengerti akan dirinya saat itu.
Di bawah guyuran hujan, Rama terus berjalan menelusuri jalanan yang semakin digenangi air, tak peduli akan seperti apa dirinya setelah melawan hujan deras itu. Dia pewaris tunggal keluarga Brahmana, yang tidak diperbolehkan bergaul dengan si miskin seperti gadis tadi.
10 tahun kemudian, semua kisah kelam itu telah berlalu, tetapi masih sangat diingat bahkan dikenang.
“Kamu yakin nggak mau buka hati lagi? Udah 10 tahun anjir! Move on dong, Ram!”
“Maaf, aku nggak akan pernah tertarik sama wanita manapun, bukan maksudnya aku nggak normal, hanya saja ... sendiri jauh lebih baik, dibandingkan berdua harus menelan luka.”
“Perjaka tua dong? Serius nggak mau?”
Rama tetap saja mengangguk, tak ingin lagi jatuh cinta, walaupun dia harus menjadi perjaka tua seumur hidupnya.